Tanggul Lapindo Kritis, Jalur Kereta Api Dialihkan
Reporter
Editor
Selasa, 27 September 2011 14:45 WIB
Sejumlah pekerja membuat tanggul penahan lumpur di sekitar Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, agar luberan lumpur tidak masuk kejalur rel Kereta Api dan jalan raya (29/12). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - PT Kereta Api mengalihkan jalur kereta lantaran tanggul penahan lumpur Lapindo kritis, Selasa, 27 September 2011.
Jalur kereta Surabaya-Malang-Blitar yang melintasi Porong dialihkan melalui Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Blitar-Malang. "Memang, jalur selatan jarak tempuh semakin jauh," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.
Pengalihan jalur ini menyebabkan perjalanan Surabaya-Malang yang semula ditempuh selama dua jam bertambah menjadi 6,5 jam. Untuk mengantisipasi luberan lumpur panas, PT Kereta Api terus memantau kondisi kolam penampungan lumpur. Sejumlah petugas diturunkan langsung untuk mengawasi jalur kereta selama 24 jam.
Hingga kini, jalur kereta tetap dinyatakan aman, meski terjadi amblasan jalur kereta sejak semburan lumpur lima tahun lalu. Jalur kereta berimpitan langsung dengan kolam penampung lumpur Lapindo. Ketinggian tanggul lumpur mencapai 11 meter, sedangkan permukaan lumpur mendekati ketinggian tanggul. Sementara puncak gunung lumpur mencapai 15 meter.
Adapun pembangunan jalur kereta melalui Surabaya-Tulangan-Krembung-Gunung Gangsir Pasuruan-Malang-Blitar masih dalam tahap pembebasan. Pengadaan lahan mencapai 65 persen dari kebutuhan.
Jalur kereta alternatif ini diharapkan memberikan rasa nyaman dan aman terhadap penumpang kereta. Lantaran, selama ini para penumpang was-was dan khawatir selama melintas di jalur kereta yang berbatasan dengan tanggul penahan lumpur. "Masinis harus berhati-hati, kecepatan maksimal 20 kilometer per jam," kata juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya, Sri Winarto.
Lantaran kereta melintas di pinggir tanggul yang telah melebihi kapasitas. Apalagi ancaman gelembung air bercampur lumpur dan gas metana juga mengancam jalur kereta api, terutama di daerah Siring.
Masinis diinstruksikan selalu waspada saat melintas di jalur kereta di Porong, terutama daerah tanggul penahan lumpur Lapindo. Sebab, jalur kereta hanya berjarak tiga meter dari tanggul. Selama delapan bulan terakhir, tanggul tiga kali jebol.