Rektor UI Beri Gelar Raja Arab Tanpa Sepengetahuan Civitas Akademika

Reporter

Editor

Jumat, 26 Agustus 2011 15:21 WIB

Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud. AP/Hassan Ammar

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tindakan Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rosliwa Somantri memberikan gelar Doktor Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan Teknologi kepada Raja Arab Saudi Abdullah dikecam sejumlah pihak. Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia Thamrin Amal Tamagola menyatakan mengutuk keras tindakan Rektor UI tersebut. Menurut Thamrin, pemberian gelar itu tanpa sepengetahuan civitas akademika UI. "Kami tidak tahu, kami baru tahu kemarin, itu pun dari media," ujarnya kepada wartawan di gedung DPR, Jumat, 26 Agustus 2011.

Seperti diketahui, Ahad, 21 Agustus 2011 lalu, Rektor UI Gumilar Rosliwa Somantri menyerahkan secara langsung gelar Doktor Honoraris Causa kepada Raja Abdullah di Istana Al Safa, Saudi. Raja Abdullah dinilai pantas menerima gelar itu karena perhatiannya pada perkembangan kemanusiaan dan iptek serta menjadikan Saudi sebagai pusat peradaban Islam moderat.

Penganugerahan gelar tersebut dilakukan langsung dalam satu upacara yang diadakan di Istana Al-Safa, Arab Saudi. Acara tersebut dihadiri para ulama internasional, beberapa Menteri Arab Saudi, para pimpinan lembaga tinggi Arab Saudi, dan para gubernur.

Pemberian gelar ini sendiri dikecam berbagai pihak. Alasannya, pemberian gelar itu tak sejalan dengan kenyataan masih banyaknya tenaga kerja Indonesia yang dipekerjakan secara tidak manusiawi bahkan dihukum pancung di sana.

Thamrin yang mendatangi Komisi IX DPR mengatakan tindakan Rektor ini tidak dapat dibenarkan. Bahkan tindakan ini telah menyulut amarah sejumlah guru besar di UI. "Para anggota akan bereaksi. Prof Emil Salim juga marah," ujarnya didampingi sejumlah aktivis tenaga kerja dan tokoh UI lainnya.

Dosen Ilmu Komunikasi UI Effendi Ghazali mengucapkan permintaan maafnya sebagai civitas akademika UI. "Saya meminta maaf kalau pemberian gelar ini telah mencederai perasaan masyarakat Indonesia," ujarnya. Ia juga mengaku mengutuk apa yang dilakukan Rektornya tersebut.

Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Mayling Oey menyatakan prihatin atas tidak adanya pemberitaan soal pemberian gelar ini. "Seharusnya Rektor itu bertindak atas nama warga UI, tapi warga saja tidak tahu. Bagaimana ini pertanggungjawabannya," ujarnya.

FEBRIYAN

Berita terkait

BNI dan UI Kembali Helat Ajang Maraton

26 Mei 2023

BNI dan UI Kembali Helat Ajang Maraton

BNI UI Half Marathon 2023 akan digelar pada Ahad, 16 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.

Baca Selengkapnya