DPP PKB Belum Menentukan Sikap

Reporter

Editor

Jumat, 12 Desember 2003 10:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:DPP Partai Kebangkitan Bangsa belum menentukan sikap terhadap rencana pelantikan Megawati sebagai presiden. “Kita lihat saja nanti. Mau dua presiden, lihat saja,” ujar Wakil Sekjen DPP-PKB, Chotibul Umam Wiranu, dalam konferensi persnya di kantor DPP-PKB, Senin (23/7)siang ini.

Meski demikian, lanjut Chotibul, jika Mega dilantik menjadi presiden hari ini DPP PKB akan melihat hal tersebut sebagai realitas politik yang terjadi. Lebih jauh Chotibul menjelaskan DPP PKB tidak bertanggungjawab atas implikasi yang mungkin terjadi akibat apa yang dihasilkan SI. Karena PKB sendiri sejak awal terjadinya memorandum I, II hingga ke Sidang Istimewa (SI) tidak mengakui serta menganggap proses tersebut adalah inkonstitusional. DPP PKB juga menghimbau Dewan Perwakilan PKB di daerah-daerah untuk mendukung dekrit yang dikeluarkan Presiden.

Ketua DPP PKB Sofwan Chudori menganggap maklumat yang dikeluarkan oleh Gus Dur merupakan klimaks pertarungan politik. Tetapi maklumat itu didasari oleh semanggat tanggungjawab Presiden seperti yang digariskan UUD 1945. Sebelum dekrit dikeluarkan, Presiden Wahid sebenarnya sudah menawarkan kompromi untuk menyelamatkan negara. Namun tidak diacuhkan, “masalah-masalah genting kenegaraan wajar dihadapi dengan maklumat jadi itu bukanlah hal yang biasa,” kata Sofwan.

DPP PKB menyatakan Fraksi PKB di DPR/MPR sudah tidak ada sejak pemberlakuan dekrit. “Seluruh institusi DPR/MPR kami anggap sudah tidak ada. Dengan begitu F-PKB enggak ada di (DPR/MPR),” kata Sofwan. (Nurakhmayani)

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

7 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

12 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

20 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

21 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

21 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

24 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

30 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

35 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

42 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya