Habiskan Rp 750 Juta Setahun, Rumah Sakit Pamekasan Kumuh
Reporter
Editor
Selasa, 26 Juli 2011 12:25 WIB
TEMPO Interaktif, Pamekasan - Sejumlah keluarga pasien mengeluhkan kondisi rumah sakit daerah milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang tak terawat dan kumuh.
Dari pantauan di lapangan, kekumuhan rumah sakit pelat merah itu mulai tampak saat menaiki lantai dua. Atap lantai dasar kusam, tempat pembuangan sampah sedikit sehingga beragam jenis bungkus makanan dan puntung rokok memenuhi lantai.
Dari bak sampah muncul bau tidak sedap yang mengganggu pernafasan. "Sampahnya tidak dibuang tiap hari," kata Busiri, salah satu keluarga pasien, Selasa, 26 Juli 2011.
Busiri juga menunjukkan kekumuhan di ruang rawat keluarganya. Air di kamar mandi bau karena keran air tersumbat. Pintu kamar mandi rusak serta lantai dan dinding ruang rawat penuh noda dan mulai terkelupas. "Bukan petugas kebersihan, kami bersihkan sendiri ruang pasien," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan, Iri Agus Subaidi, mengakui kondisi kumuh itu. Namun, ia membantah semua ruangan kumuh. "Saya akan minta petugas kebersihan segera membersihkan ruangan kumuh," katanya. Ia menambahkan pihaknya akan mengecat ulang seluruh bangunan rumah sakit.
Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam menilai kekumuhan di RSUD Pamekasan karena ketidakbecusan pengelola rumah sakit. Padahal, APBD Kabupaten Pamekasan rutin mengalokasikan dana perawatan rumah sakit Rp 750 juta per tahun. "Tapi tetap saja tidak ada perbaikan dalam hal kebersihan," paparnya.
Politikus Partai Demokrat ini meminta pihak rumah sakit segera memperbaiki layanan kebersihan bagi pasien karena biaya rawat inap juga tidak murah. "Kalau kumuh, pasien bukan cepat sembuh, malah tambah sakit," ia menegaskan.