TNI Mengirim Tambahan Pasukan ke Haiti

Reporter

Editor

Selasa, 7 Juni 2011 14:56 WIB

Pasukan wanita TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) saat upacara pemberangkatan di Mabes TNi Cilangkap, Jakarta, Kamis (11/11). TNI mengirimkan 1304 personel pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tergabung dalam misi perdamaian UNIFIL di Lebanon. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Pusat Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia, Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha, mengatakan tahun ini TNI kembali mengirimkan 167 orang pasukan ke Haiti. Pasukan itu dikirim di bawah komando pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menjalankan tugas pengamanan dan pemulihan pasca-bencana. "Pasukan yang dikirim ini dari Batalyon Zeni Angkatan Darat," katanya di Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.


Indonesia sudah berpartisipasi di Haiti selama satu tahun terakhir bersama pasukan PBB. Tapi, hanya mengirimkan 10 orang dari kepolisian.

Brigadir Jenderal Sumertha mengatakan permintaan penambahan pasukan datang dari Sekretariat PBB dan disetujui oleh pemerintah. Saat ini lebih dari 1.800 personel pasukan TNI dan polisi berada di luar negeri dalam misi penjaga perdamaian PBB. Mereka tersebar di Lebanon, Kongo, Sudan, Haiti, Sierra Leone, dan lain-lain.

Kepala Seksi Keamanan Internasional Kementerian Luar Negeri Widya Sadnovic mengatakan permintaan pasukan Indonesia dari Sekretariat PBB sebetulnya sangat tinggi. Tapi, tidak seluruhnya bisa dipenuhi oleh pemerintah dan TNI. Ia mencontohkan pada periode 2008-2009 Indonesia diminta mengirim tak kurang dari 3.000 pasukan.

"Itu untuk disebar di berbagai negara," katanya. Termasuk ke Irak, Afganistan, dan negara konflik lainnya. Tapi, tidak semua permintaan penambahan personel atau pengiriman pasukan baru bisa dipenuhi. Permintaan untuk mengirim pasukan ke Irak dan Afganistan ditolak karena pertimbangan ideologi dan keamanan.

"Sampai sekarang pengiriman pasukan ke Afganistan dianggap tidak aman secara ideologis ataupun untuk personel TNI," katanya. Selain itu, permintaan pengiriman pasukan biasanya datang secara mendadak. Sekretariat PBB biasanya mengirimkan permintaan pasukan yang harus dipenuhi dalam jangka waktu dua atau tiga bulan.

Operasi penjaga perdamaian diputuskan di dalam rapat Dewan Keamanan PBB. Segera setelah diputuskan Sekretariat akan mendekati negara-negara untuk dimintai kesediaannya mengirim pasukan. Pemerintah harus menyiapkan pelatihan khusus untuk pasukan yang akan dikirim, perlengkapan pasukan, dan peralatan tempur serta biaya operasi.

Sumertha mengatakan permintaan ini sering tidak bisa begitu saja dipenuhi karena TNI harus menyiapkan pelatihan untuk pasukan, terutama untuk mengubah pola pikir pasukan. "Pasukan kita dilatih untuk berperang. Sedangkan ketika menjadi pasukan penjaga perdamaian mereka tidak boleh berperang," tuturnya.

Data PBB mencatat Indonesia berada di urutan 17 di antara negara-negara dengan kontribusi pasukan paling banyak dalam operasi penjaga perdamaian PBB. Sampai April lalu tercatat total pasukan Indonesia yang bergabung di bawah komando PBB sebanyak 1.801 pasukan TNI dan polisi terdiri dari 1.772 personel laki-laki dan 29 personel perempuan.

Negara dengan kontribusi pasukan terbesar adalah Bangladesh dengan total pasukan di bawah komando penjaga perdamaian mencapai 10.589 pasukan. Menyusul di urutan kedua Pakistan dengan 10.581 pasukan dan India berada di urutan ketiga dengan kontribusi pasukan 8.442 personel.


KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

34 hari lalu

Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan terhadap tiga pengamat UNIFIL di perbatasan Lebanon dengan Israel, Sabtu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

34 hari lalu

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

Kemlu Lebanon mengutuk serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Diserang Tentara Israel, Empat Orang Terluka

35 hari lalu

Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Diserang Tentara Israel, Empat Orang Terluka

Israel disebut menyerang penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Empat terluka termasuk tiga pengamat PBB.

Baca Selengkapnya

Italia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza

20 Januari 2024

Italia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza

Italia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza jika diperlukan, kata menteri luar negeri Italia Antonio Tajani

Baca Selengkapnya

Patroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Terkena Tembakan Pasukan Israel

26 November 2023

Patroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Terkena Tembakan Pasukan Israel

Patroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Sabtu terkena tembakan militer Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Perdamaian PBB, Saudi Boikot Senjata ke Israel, Cina Damprat Israel

25 November 2023

Top 3 Dunia: Pasukan Perdamaian PBB, Saudi Boikot Senjata ke Israel, Cina Damprat Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 24 November 2023 masih didominasi oleh serangan brutal Israel ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Tak Jamin Israel Hentikan Serangan, Dosen Unair: Kerahkan Pasukan Perdamaian PBB

24 November 2023

Gencatan Senjata Tak Jamin Israel Hentikan Serangan, Dosen Unair: Kerahkan Pasukan Perdamaian PBB

Menurut dosen Unair, pasukan perdamaian PBB sebaiknya diterjunkan ke Gaza untuk hentikan pembantaian setelah gencatan senjata selesai.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Desak Pengerahan Pasukan PBB untuk Lindungi Warga Gaza

30 Oktober 2023

Afrika Selatan Desak Pengerahan Pasukan PBB untuk Lindungi Warga Gaza

Desakan ini menunjukkan Afrika Selatan telah melangkah lebih jauh dalam memberikan dukungannya terhadap Palestina dibandingkan negara-negara lain.

Baca Selengkapnya

Israel dan Hizbullah Baku Tembak, Kemlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman

27 Oktober 2023

Israel dan Hizbullah Baku Tembak, Kemlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman

Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan anggota kontingen Indonesia di Lebanon berada dalam keadaan aman di tengah eskalasi konflik Israel-Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Grup Wagner Gagal Gantikan Pasukan Perdamaian PBB, Mali Terancam Jatuh ke Tangan Pemberontak

3 Oktober 2023

Grup Wagner Gagal Gantikan Pasukan Perdamaian PBB, Mali Terancam Jatuh ke Tangan Pemberontak

Kelompok militan afiliasi ISIS dan Al-Qaeda terus menekan Junta Mali begitu Pasukan Perdamaian PBB ditarik dan Grup Wagner gagal menggantikan mereka.

Baca Selengkapnya