Terkait Insiden Kebumen, Warga Mengadu ke Presiden  

Reporter

Editor

Minggu, 8 Mei 2011 14:00 WIB

TEMPO Interaktif, Kebumen - Warga korban penembakan dan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI Angkatan Darat di Kebumen, Jawa Tengah, mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka meminta Presiden memerintahkan TNI AD menghentikan rencana latihan perang di lahan sengketa Kawasan Urut Sewu tersebut.

“Kami sudah mengirim surat kepada Presiden agar merespon pernyataan Pangdam IV Diponegoro yang berniat tidak akan menghentikan latihan perang di Urut Sewu,” ujar Koordinator Litigasi Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen, Teguh Purnomo, Minggu 8 Mei 2011.

Teguh mengatakan, surat tersebut sudah dikirimkan Sabtu, 7 Mei 2011. Sebelumnya, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Langgeng Sulistyo di Magelang menyatakan, TNI tidak akan menghentikan latihan sebelum ada perintah dari Panglima TNI.

Teguh menambahkan, surat tersebut dikirimkan ke Presiden karena beberapa kali petinggi TNI AD melontarkan pernyataan yang berisi seolah-olah TNI tidak bersalah dalam peristiwa bentrokan yang terjadi pada Sabtu, 16 April 2011, di Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren. Dalam bentrokan tersebut, 13 orang masuk rumah sakit, beberapa di antaranya terkena luka tembak. Selain itu, 12 sepeda motor milik warga juha rusak terkena bayonet milik tentara.

Teguh menyesalkan pernyataan petinggi TNI yang mengatakan penganiayaan yang dilakukan TNI sudah sesuai dengan prosedur. Padahal, Pomdam masih melakukan penyelidikan dan hingga saat ini tidak jelas kabarnya. “Padahal dari warga sudah enam orang dijadikan tersangka dan dipenjara,” katanya.

Teguh menambahkan, dalam surat yang ditujukan kepada Presiden, mereka meminta Presiden RI memerintahkan Panglima TNI agar tidak melakukan kegiatan latihan perang terlebih dahulu di Urut Sewu. Selain itu, mereka juga meminta seluruh permasalahan diselesaikan terlebih dahulu termasuk kasus sengketa tanah.

Selanjutnya, kata Teguh, mereka meminta Presiden agar memerintahkan Panglima TNI untuk mengawal semua proses hukum terkait penganiayaan dan penembakan terhadap warga. “Kami juga meminta Presiden agar memerintahkan kepolisian bertugas secara obyektif dan professional,” tegasnya.

Poin berikutnya, tutur Teguh, ia meminta agar TNI menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan. “Contohnya, jika TNI menganggap lahan itu miliknya sebaiknya diselesaikan lewat jalur keperdataan, jangan asal main klaim,” ucapnya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya