KontraS Adukan Kekerasan Kebumen ke Komnas HAM

Reporter

Editor

Senin, 18 April 2011 16:43 WIB

Warga Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren Kebumen yang mengalami luka saat bentrok dengan aparat TNI sedang di rawat. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan kasus penyerangan dengan kekerasan bersenjata yang dilakukan anggota TNI Angkatan Darat terhadap warga Desa Setrojenar, Kebumen, ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dalam aduannya, KontraS mendesak Komnas HAM membentuk tim penyelidik dan pemantau.

"Kami mendesak Komnas HAM berdialog dengan Panglima TNI," kata Chris Biantoro, anggota badan pekerja KontraS, di Jakarta, Senin (18/4). Menurut Chris, Komnas HAM memiliki perjanjian tertulis (MOU) dengan pihak TNI, sehingga proses dialog bisa dilakukan.

Ketika melaporkan, Chris ditemani Ketua Serikat Tani Merdeka Kebumen Suwarno, Ahmad (kakak korban), dan Eko Wahyu. Mereka diterima Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan, Kabul Supriyadhie.

Sabtu (16/4), sejumlah anggota TNI Angkatan Darat menyerang warga Desa Sentrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Aksi protes warga yang menolak latihan militer dibalas dengan lontaran peluru yang keluar dari senjata laras panjang anggota TNI. Penembakan ini dilakukan tiba-tiba, mengakibatkan empat orang tertembak serta sembilan lainnya dirawat di rumah sakit. Korban lainnya menderita luka di bagian kepala dan tubuh bagian belakang.

Chris mendesak Komnas HAM agar melakukan penyelidikan secara adil dan melindungi warga agar tak dikriminalisasi. "Komnas HAM juga harus memeriksa apakah anggota TNI telah melanggar prosedur," kata Chris.

Menurut Chris, TNI tak memiliki prosedur menangani demontrasi atau aksi protes. Kehadiran Komnas HAM, menurut Chris, diharapkan bisa memberikan fakta berimbang mengenai peristiwa penyerangan terhadap warga Desa Setrojenar. Selama ini masyarakat hanya dapat opini dari TNI. "Selidiki juga dugaan adanya bisnis militer di balik latihan tempur yang diduga terkait penambangan pasir besi," kata Chris.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

20 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

36 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

42 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya