TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Roy Suryo, yang mengalami insiden diusir dari pesawat Lion Air Sabtu pagi (26/3), mengatakan dirinya tidak bersalah. Menurutnya, masalah itu disebabkan ada double seat.

Lebih lanjut, ia menceritakan kronologis kejadian versinya. Menurutnya, ia dan istrinya sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 05.00, lalu check-in, dan diantar oleh salah seorang petugas bernama Volta ke gate A7, setelah itu tiket disobek dan ia bersama istrinya duduk di seat 1A-1B.

Setelah itu, kata Roy, ada rombongan band yang masuk, dan ada dua orang yang tidak dapat tempat duduk, dan ternyata double seat dengan ia dan istrinya.

Ia menjelaskan pada saat itu pramugari melihat boarding pass Roy dan istri, dan tertera jadwal penerbangan pukul 7.15. Penerbangan Lion Air tujuan Yogyakarta ada pada pukul 6.15 dan 7.45.

Setelah beberapa menit berbicara dengan pramugari dan manajer band, kata Roy, manajer band tersebut mau mengalah. Namun, saat itu ada salah seorang dari penumpang yang meneriaki, "Jangan mau ngalah Mas, Anda bener ko," ujarnya menirukan ucapan penumpang. Menurutnya, setelah itu datang ground staff dan akhirnya ia turun bersama istrinya.

"Ketika berdiri saya mohon maaf dan bersalaman dengan penumpang row depan," katanya. Ia menjelaskan, ia dan istrinya turun bukan karena ia salah, namun karena ada kesalahan double seat.

Setelah dirinya turun dari pesawat, Roy dan istrinya diantar untuk menunggu di Lounge Lion Air, dan tidak lama dirinya dipanggil oleh petugas untuk terbang dengan penerbangan selanjutnya.

Roy menjelaskan ia tidak harus menunggu lama, karena tidak lama petugas mengatakan pesawat Lion Air untuk penerbangan selanjutnya sudah siap, dan ia bersama penumpang lain take off pada pukul 07.30 menggunakan pesawat yang datang dari Mataram.

Roy menambahkan, seharusnya dia terbang menggunakan pesawat Lion Air dari Palembang. "Kalau saya yang salah, Lion tidak sampai repot-repot ganti penerbangan," katanya.

Tujuan Roy Suryo dan istrinya ke Yogyakarta, adalah menghadiri acara peresmian e-learning Project, di SMP 1 Bantul. Dalam acara ini juga hadir Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring.

IRVAN WIRADINATA