"(Parpol) yang haram harus jelas, yang halal harus jelas. Yang subhat dihilangkan," kata Suryadharma ketika ditemui di Hotel Sahid, Rabu 16 Februari 2011.
Ia bersikap optimistis bahwa Pemilu 2014 akan memiliki dinamika yang jauh lebih hebat ketimbang dua pemilu pascareformasi sebelumnya. Pasalnya, setiap kontestan sudah mempunyai banyak pengalaman.
Parpol yang besar akan menjadi lebih besar. Sementara, parpol kecil pasti akan meningkat dan tidak mungkin terus menjadi kecil. "(Parpol) yang subhat tidak ada lagi. Yang haram perolehan suaranya, harus diproses secara hukum," ujar dia.
Di saat bersamaan, kata dia, semua penyelenggara pemilu seperti KPU pusat, KPU daerah dan Bawaslu, harus bisa menjaga kepastian perolehan suara dari masing-masing kontestan. Jangan sampai ada kontestan yang dirugikan. "Transparansi dan kejujuran harus terlihat dengan baik, supaya tidak ada syak wasangka mengenai hasil pemilu. Harus ada kepastian itu," kata dia.
Suryadharma juga menginginkan agar tidak lagi terjadi penyalahgunaan wewenang aparat pemerintah dan penyelenggara di semua level pelaksanaan pemilu, sehingga tidak akan muncul sengketa pemilu.
"Apalagi soal DPT (daftar pemilih tetap), itu untuk pemilu yang akan datang harus diperhatikan. Karena bukti-bukti mengenai DPT yang amburadul itu bisa didapatkan dimana-mana. Jangan sampai ada unsur yang subhat," kata dia.
MAHARDIKA SATRIA HADI