Soal kasus pengeroyokan massa yang mengakibatkan satu korban tewas di Desa Pakkato, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, kemarin sore. Menurut Johny itu tindakan kriminal murni dan akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Pengeroyokan dipicu merebakanya isu penculikan anak di wilayah Desa Bungaya dan Desa Manuju dalam sepekan terakhir. Padahal, belum ada laporan ke polisi seorang anak diculik. Kepala Polres Gowa Ajun Komisaris Besar Totok Lisdiarto mengatakan, korban yang dihakimi warga berjumlah dua orang. Mereka mengendarai Toyota Avanza Hijau DD-1196-AK. Kendaraan tersebut diberhentikan warga di Jalan Malino. Tepatnya di Desa Bungaya. Di situ warga berteriak ada pencuri anak. Teriakan warga itu tangannya sambil menuding ke arah pengemudi mobil tersebut.
Mendengar keributan soal pencuri anak membuat warga Desa Pakkato ikut mengejar. Mobil Avanza berhasil diberhentikan. Sopir dan penumpangnya dipaksa keluar. Seorang dihajar ramai-ramai hingga tewas dengan luka tikam di bagian perut, leher, kepala, dan muka. Korban tewas belum diketahui identitasnya. Jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan korban satunya dapat diselamat dan kini diamankan polisi.
Meski fakta di lapangan tak ada penculikan anak, tetapi isu ini cukup meresahkan. "Saya sangat khawatir, pekerjaan rumah juga jadi terganggu karena anak-anak harus ditunggui saat bermain," kata Rika, ibu rumah tangga yang tinggal di Bonto Makassar.
KINK KUSUMA REIN