Ribuan Karyawan PT Dirgantara Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 11:38 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Sekitar 7.000 karyawan PT Dirgantara Indonesia Bandung melakukan aksi unjuk rasa di halaman pabrik pesawat terbang ini, Jumat (14/2) karena ada rumor rasionalisasi dan pergantian pejabat di jajaran direksi. Aksi unjuk rasa tersebut dimulai sekitar pukul 08.15 WIB hingga 10.00 WIB yang diisi dengan orasi dan rapat akbar membahas tentang rumor pergantian direksi dan proses rasionalisasi yang mereka nilai hanya berdasarkan like and dislike, tidak fair, dan tertutup. Ketua Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT Dirgantara Arif Minardi di sela-sela aksi demonstrasi mengatakan, awalnya aksi besar-besaran ini akan menurunkan seluruh karyawan yang berjumlah sekitar 9.500 orang dengan turun ke jalan ke luar kawasan pabrik. Namun, kata dia, rencana tersebut dibatalkan dan diganti dengan rapat akbar di dalam kawasan pabrik, sebab pada Kamis (13/2) malam dirinya dan beberapa orang perwakilan karyawan dipanggil pihak direksi yang intinya melarang karyawan untuk turun ke jalan. Tapi, hasil pertemuan yang bersifat kompromistis tersebut tidak bisa diterima oleh ribuan karyawan lainnya sehingga rencana aksi tidak bisa dibatalkan. "Seperti yang Anda lihat tadi, mereka tidak bisa dibendung lagi, kami malah dimaki-maki. Oleh karena itu kami mengusahakan mengubah format aksi dengan melakukan rapat akbar saja," kata Arif kepada wartawan. Ia menambahkan, selama ini nasib karyawan terombang-ambing dengan menyebarnya rumor tentang rencana rasionalisasi yang tidak adil yang akan memecat 3.000-4.000 karyawan serta pergatian direksi. Aksi unjuk rasa yang diselingi dengan berbagai orasi tersebut sempat menghentikan seluruh aktivitas produksi karena hampir 75 persen atau sekitar 7.000 karyawan berada di halaman berdemonstrasi. Selain terjadi rasionalisasi, menurut Arif, pergantian pejabat di lapisan kedua juga terus berlangsung. Saat ini di kalangan karyawan tersebar kabar bahwa Deputi Menteri Riset dan Teknologi Dr. Said Djaeni akan menempati posisi puncak PT Dirgantara menggantikan direktur utama yang kini dijabat Ir. Edwin Sudarmo. Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan karyawan PT Dirgantara terjadi beberapa kali dengan persoalan serupa. Saya sudah lupa aksi ini mungkin yang ke-20 kalinya. Yang jelas kami sering mengingatkan jajaran direksi agar melakukan proses rasionalisasi secara fair dan melakukan pergantian direksi sesuai RUPS (rapat umum pemegang saham)," kata Arif. Kepala Humas PT Dirgantara, Rakhendi, membenarkan adanya proses rasionalisasi di perusahaannya. Ia menjelaskan, audit Ernst & Young pada 1995 merekomendasikan jumlah karyawan ideal untuk pabrik pesawat ini sebanyak 7.000 orang. Sejauh ini, kata Rakhendi, perusahaannya telah mengurangi jumlah karyawan dari 15 ribuan menjadi 10 ribuan. Namun, ia tidak bisa memastikan proses rasionalisasi selanjutnya karena masih dipertimbangkan, terutama mengenai jumlah pesangon. (Upiek Supriyatun/Rinny Srihartini-Tempo News Room)

Berita terkait

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

10 menit lalu

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

Kepada ribuan peserta KTT World Water Forum, Jokowi meyakinkan bahwa Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada manajemen air dunia.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

10 menit lalu

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

Fahri Bachmid resmi menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

12 menit lalu

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga: Ada Perbaikan Jalan di Tol JORR Non S Mulai Hari Ini, Sebagian Lajur Tak Dapat Dilintasi

14 menit lalu

Jasa Marga: Ada Perbaikan Jalan di Tol JORR Non S Mulai Hari Ini, Sebagian Lajur Tak Dapat Dilintasi

Jasa Marga menyebutkan ada pekerjaan perkerasan jalan di Tol JORR Non S dijadwalkan berlangsung hingga Minggu, 26 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Pemimpin Dunia yang Meninggal Secara Tragis, Ada yang Ditembak

14 menit lalu

10 Pemimpin Dunia yang Meninggal Secara Tragis, Ada yang Ditembak

Berikut ini deretan pemimpin dunia yang meninggal secara tragis. Ada yang ditembak mati saat melakukan kunjungan. Ini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

14 menit lalu

Reaksi Dunia terhadap Kabar Jatuhnya Helikopter Presiden Iran

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di sebuah pegunungan di tengah kabut, nasibnya hingga berita ini diturunkan belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

15 menit lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Elon Musk dan Luhut, Elon Musk dan Siswa SD Banyuwangi

16 menit lalu

Top 3 Tekno: Elon Musk dan Luhut, Elon Musk dan Siswa SD Banyuwangi

Top 3 Tekno Berita Terkini diawali dari artikel ketibaan miliuner, bos dari Starlink juga SpaceX, Tesla, dan X--dulu Twitter, Elon Musk di Bali.

Baca Selengkapnya

Catat, Inilah Daftar Aplikasi Bawaan HP Xiaomi yang Memiliki Kerentanan Keamanan

28 menit lalu

Catat, Inilah Daftar Aplikasi Bawaan HP Xiaomi yang Memiliki Kerentanan Keamanan

Aplikasi bawaan Xiaomi baru-baru ini mengalami kerentanan keamanan. Apa saja aplikasinya?

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

29 menit lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya