Menurut Soekarwo, dari hasil uji coba bibit padi temuan Jamari bisa dipanen 2,5 bulan atau lebih pendek dari bibit padi yang biasa ditanam para petani pada umumnya. "Jadi setahun bisa panen empat kali," katanya.
Keunggulan lainnya, bibit ini juga memiliki akar yang kuat sehingga tahan terjangan angin dan banjir. Tak hanya itu, tiap satu hektar tanah, bibit padi ini mampu menghasilkan gabah kering sebanyak 7,5 hingga 8 ton.
Untuk mamastikan keunggulan bibit padi ini, Jamaritelah mencoba menanamnya di dua lokasi yaitu Madiun dan Ngawi selama dua tahun berturut-turut. Jika berhasil, bibit ini akan dicoba ditanam dalam waktu setahun. Jika dalam waktu tiga tahun itu berhasil, kata Soekarwo, bibit ini akan dinamakan bibit padi Jatim 1. "Setelah itu akan kami patenkan," katanya.
Soekarwo yakin, bibit baru ini akan mampu menambah stok beras di Jawa Timur yang tiap tahunya selalu surplus sebesar 4 juta ton.
Rohman Taufiq