Syafiie Maarif Bantah Terima Apartemen dari Bakrie
Reporter
Editor
Rabu, 8 Desember 2010 12:17 WIB
Ahmad Syafii Maarif. TEMPO/Muh Syaifullah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafiie Maarif membantah bahwa dirinya telah menerima sebuah apartemen mewah dari Aburizal Bakrie. "Berita itu fitnah, dan tidak jelas asal-usul sumbernya," ujar pengacara Syafiie, Todung Mulya Lubis, di kantornya, Rabu (8/12).
Kabar itu sendiri dihembuskan oleh Majalah Suara Islam dalam tulisan berjudul Multi Accident Award. Dalam berita itu disebutkan Syafii menerima apartemen mewah seharga Rp 2 miliar.
Pemberian ini, menurut Suara Islam, untuk membungkam Syafiie yang sering bersuara kritis soal insiden Lumpur Lapindo. Tulisan yang dibuat oleh Jaka Setiawan ini sendiri diterbitkan dalam edisi 19 November-3 Desember 2010.
Menurut Todung, berita itu tidak pernah dikonfirmasikan kepada Buya Syafiie, panggilan Syafii Maarif. Menurutnya, pemberitaan ini sebagai bentuk pencemaran nama baik bagi Syafiie. "Pembunuhan karakter terhadap Buya sebagai guru bangsa dan pejuang kemajemukan bangsa," ujarnya.
Todung menambahkan, pihaknya tidak serta merta akan mengambil langkah hukum. "Tapi kami akan mengadukan ke Dewan Pers karena kami pikir forum ini yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
"Yang paling banyak muncul adalah di daerah yang tingkat korupsinya tinggi. Fenomena media abal-abal ini tidak kami temukan di Malaysia atau Singapura."
Presiden Joko Widodo memastikan akan menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional 2016 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 9 Februari 2016. Dalam acara itu, Jokowi akan diberi panggung untuk berinteraksi dengan kurang-lebih 600 wartawan nasional, petinggi negara, dan tokoh masyarakat. Supaya pertemuan itu bermakna, bantuan atau kebijakan strategis apa yang bisa Presiden keluarkan agar kehidupan pers Indonesia semakin sehat?