Saksi Korban Kasus HAM Timtim Ungkap Keterlibatan TNI

Reporter

Editor

Kamis, 13 November 2003 08:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Saksi korban kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Timor Timur, Florindo de Jesus, mengungkap keterlibatan 6 tentara Indonesia dalam penyerangan rumah tokoh Timor Leste, Manuel Viegas Carascalao. Ia mengaku melihat langsung tentara Indonesia membantu para milisi prointegrasi membantai para pengungsi di rumah Carascalao, usai apel pasukan pejuang Integrasi di Dili, 17 April 1999 silam. Kesaksian de Jesus itu diberikan dalam sidang dengan terdakwa mantan Komandan Distrik Militer Dili, Letkol Endar Priyanto, di Pengadilan Ad Hoc HAM, Jakarta Pusat, Selasa (8/10). Cuma, kesaksian de Jesus dibantah habis-habisan oleh terdakwa, dan para penasehat hukumnya. Kolonel AB. Setiawan, penasehat hukum terdakwa, bahkan sempat meminta hakim untuk menahan saksi di Indonesia karena memberikan kesaksian palsu. “Kami mohon hakim menahan dulu saksi agar kami bisa mengkonfrontir keterangannya dengan aksi-saksi lain,” kata Setiawan. Menanggapi permintaan itu, jaksa K. Lere menyerahkan kembali pada saksi. Jaksa juga mengaku tidak memiliki biaya untuk menyediakan akomodasi yang memadai jika kepulangan saksi ke Timor Leste ditunda. De Jesus sendiri keberatan jika harus tinggal lebih lama di Indonesia. “Saya harus pulang karena harus sekolah,” kata de Jesus. Akhirnya, hakim memutuskan untuk menolak permintaan penasehat hukum. “Jika memang kesaksiannya perlu didengar lagi, maka saksi bisa dipanggil kembali,” kata hakim. Selain mengungkap keterlibatan tentara, de Jesus juga menceritakan bahwa penyerangan itu dimulai oleh milisi prointegrasi. “Penyerangan berlangsung sampai tiga jam,” katanya. Dalam kasus itu, de Jesus menderita luka bacok di lengan kanan dan kirinya. Ketika diberi kesempatan bertanya, penasehat hukum terdakwa, M. Assegaff, mendesak saksi untuk menceritakan bagaimana ia bisa mengenali keenam tentara dari ratusan milisi yang menyerang. Ia juga meminta saksi menceritakan ciri-ciri tentara yang ikut menyerang. De Jesus menjelaskan bahwa keenam tentara itu adalah tetangganya di kampungnya, Kabupaten Maubara. Bahkan, satu tentara, Jose Mathius, adalah paman kandung saksi. “Saya tahu persis mereka adalah tentara,” katanya. Saksi yang mengaku menjadi anggota CNRT --organisasi bawah tanah yang memperjuangkan Timor Leste merdeka-- sejak kelas 6 sekolah dasar itu juga menjelaskan, tentara-tentara itu mengenakan pakaian preman dan menyaru sebagai milisi. Menanggapi kesaksian de Jesus, terdakwa membantah keras. Endar juga menyangkal keterlibatan tentara untuk membantu milisi prointegrasi menyerang kamp pengungsi dan barisan prokemerdekaan. (Wahyu Dhyatmika – Tempo News Room)

Berita terkait

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

5 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

8 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

11 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

20 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

20 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

28 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

28 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

29 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

32 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

Jonatan Christie memastikan langkah Indonesia ke babak final Piala Thomas 2024 setelah memetik kemenangan atas Wang Tzu Wei.

Baca Selengkapnya

Tim Bulu Tangkis Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja: Bukti Secara Kemampuan Mereka Ada dan Bisa

51 menit lalu

Tim Bulu Tangkis Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja: Bukti Secara Kemampuan Mereka Ada dan Bisa

Manajer tim sekaligus Kepala Bidang Binpres PP PBSI, Ricky Soebagdja, mengapresiasi perjuangan tim putri Indonesia mencapai final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya