Puluhan Ribu Hektare Lahan Pertanian di NTT Kering

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2010 14:24 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang - Sedikitnya 94.395 hektare lahan pertanian yang tersebar di 1.481 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda wilayah itu, sehingga berdampak pada menurunnya persediaan pangan petani.

Berdasarkan laporan situasi pangan yang diterbitkan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, kekeringan terjadi karena curah hujan menurun drastis dari biasanya di atas angka 150 milimeter.

"Kekeringan merupakan ancaman yang sering melanda petani di daerah itu," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT Niko Nuhan di Kupang, Kamis (25/11).

Kekeringan ini, katanya, menyebabkan terjadinya gagal tanam dan panen, karena sebagian besar kebun dan sawah tadah hujan sangat tergantung pada air. Lahan pertanian yang mengalami kekeringan itu adalah padi ladang seluas 25.205 hektare, jagung 61.171 ha, kacang-kacangan seluas 5.492 ha dan umbi-umbian seluas 2.526 hektare.

Dampak kekeringan ini, lanjutnya, dipastikan menurunkan produksi pangan NTT, seperti jagung menurun dari 2.101 ton pada 2009 menjadi 1.886 ton pada 2010, kacang hijau turun dari 20.447 ton pada 2009 menjadi 16.973 ton pada 2010. Selain itu, produksi padi ladang turun menjadi 128.874 ton dari produksi 2009 sebesar 142.656 ton.

Dari puluhan ribu hektare lahan pertanian itu, hanya lahan pertanian yang tersebar di 746 desa yang tercatat mengalami rawan pangan tinggi. Jumlah keluarga petani di desa itu sebanyak 189.058 atau 548.368 jiwa.

Desa yang mengalami kekeringan, antara lain terdapat di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 152 desa, 47 desa di Timor Tengah Selatan, 180 desa di Kabupaten Belu, dan 137 desa di Kabupaten Ende.

Untuk mengantisipasi dampak krisis pangan meluas di desa-desa tersebut, pemerintah melakukan langkah-langkah intervensi dengan menyalurkan bantuan beras yang bersumber dari kabupaten dan kota sebanyak 100 ton beras.

"Pemantauan situasi pangan di wilayah masih dilakukan guna mengevaluasi serta merumuskan upaya yang diperlukan dalam mengatasi kerawanan pangan," katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

40 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

46 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

52 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya