Al Ghozi Mengaku Membiayai Pengeboman di Manila

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 16:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Fathur Rahman Al Ghozi, warga Indonesia mengaku telah membiayai pengeboman yang menewaskan 22 orang di Manila pada Desember 2000 lalu. Dana tersebut diperoleh dari sebuah kelompok militan Islam, yang diduga memiliki hubungan dengan organisasi pimpinan Usamah bin Ladin. Keterangan tersebut tercantum dalam berita acara pemeriksaan Al Ghozi, Jumat kemarin (08/2). Dalam kesaksian di bawah sumpah, Al-Ghozi, 31 tahun, mengaku bergabung dengan Jemaah Islamiyah, sebuah jaringan kelompok di Asia Tenggara yang diduga memiliki kaitan dengan Al-Qaeda. Al Ghozi bergabung dengan organisasi tersebut ketika masih menjadi mahasiswa di Lahore, Pakistan, pada 1990-1995. Dalam Jemaah Islamiyah, kata Al Ghozi, ia berperan sebagai pesuruh, kurir dan penuntun. Organisasi itu mengirimnya ke Malaysia untuk bertemu dengan pemimpin kelompok lokal, Fais Abu Bakar Bafana. Dan dari Fais ia mendapat perintah untuk ke Filipina untuk mempelajari lokasi dan mendapatkan penghubung. Salah seorang penghubungnya, diidentifikasikan sebagai Muklis yang kemudian membawanya ke Kamp Abubakar, markas Kelompok Front Separatis Islam Moro. Dari kelompok inilah, Al Ghozi berlatih menggunakan senjata dan belajar berbahasa Filipina selama sebulan pada tahun 1996. “Muklis mengatakan kepada saya bahwa mereka mempunyai program yang merupakan bagian dari jihad, tetapi mereka tidak memiliki dana dan meminta saya untuk membantunya,” papar Al Ghozi dalam pengakuannya. Dana tersebut diperoleh dari Fais di Malaysia dan Al Ghozi kemudian mencairkan dana sebesar US$ 4,850 dari sebuah rekening bank yang memiliki nama yang berbeda pada November 2000. Di Cebu, seorang pria kemudian membantu mereka untuk mengirimkan 154 pon bahan peledak, yang dikirim melalui kapal ke Manila. Al Ghozi menerangkan, bahan peledak itu kemudian digunakan pada serangkaian aksi ledakan di Manila yang menewaskan 22 orang pada 20 Desember 2000. Bahan peledak itu dikuburnya di belakang sebuah rumah yang didirikan di kawasan General Santos, yang rencananya akan digunakan di Singapura, sesuai dengan perintah Fais. Pihak Singapura telah menahan 13 orang militan yang didakwa telah mengatur rencana untuk meledakkan Kedutaan Inggris, Israel, Australia dan Amerika serta beberapa gedung penting di kota itu. Al Ghozi, yang dikenal sebagai “Mike”, telah diidentifikasi oleh kepolisian Singapura berdasarkan pengakuan 13 orang tersebut. Penasehat Keamanan Nasional, Adviser Roilo Golez mengatakan laporan dari Singapura mengindikasikan bahwa Jemaah Islamiyah telah menjadi “sangat aktif” dan pemerintah kini sedang mencari jaringan kelompok lain di beberapa negara Asia Tenggara. Jumat kemarin, kepolisian Filipina menahan seorang agen perjalanan Malaysia, dan menanyakan 104 pertanyaan perihal paspor Malaysianya dan uang sebesar US$57,000, di bandara internasional Manila. Azmi bin Saleh sedang bersiap untuk berangkat ke Kuwait dan singgah di Bangkok, demikian menurut Kepala Keamanan Penerbangan, Brigadir Jenderal Marcelo Ele. Ele mengatakan, bin Salleh juga membawa sebuah peta Afganistan dan sebuah telepon seluler dengan nama Usamah pada layarnya. Namun kepolisian belum mempunyai bukti yang kuat untuk mengindikasi bahwa bin Saleh termasuk dalam jaringan Al-Qaeda.(New York Times/AP/Erdian)

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

1 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

10 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

15 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

23 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

24 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

24 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

27 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

33 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

38 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya