Hendak Bikin Tenda, Keluarga dan Korban Penculikan Diangkut Polisi

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 20:21 WIB

Dari Kiri: Danang Widoyoko (ICW), Haris Azhar (Kontras) dan Nurkholis Hidayat (LBH) saat memberikan keterangan kepada wartawan hasil investigasi kasus Tama Satriya langkun dikantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Rabu (21/7). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 30 orang yang terdiri dari, antara lain, korban penculikan dan keluarga korban penculikan aktivis pada 1997-1998 ditangkap polisi.

Mereka diangkut ke Polres Jakarta Pusat lantaran hendak mendirikan tenda di jalan di depan Istana Negara untuk memprotes lambannya respon pemerintah terhadap rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat soal pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc.

“Tiba-tiba selepas magrib, mereka diangkut satu persatu ke dalam truk polisi,” kata Koordinator Kontras Haris Azhar saat dihubungi, Senin malam (27/9).

Haris menuturkan, saat ini belum ada kepastian apakah polisi akan melepaskan atau menahan mereka. “Sekarang mereka mau diperiksa oleh polisi. Mau di-BAP,” kata Haris, yang bertindak sebagai pengacara mereka.

Di antara mereka yang diangkut polisi, kata Haris, terdapat pula sejumlah staf Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan, staf Ikatan Keluarga Orang Hilang, dan sejumlah mahasiswa. “Kalau korban penculikan, di antaranya, Mugiyanto,” ujarnya.

Tahun lalu, DPR resmi merekomendasikan pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc untuk mengadili pelaku penculikan aktivis pada 1997-1998. Pemerintah sendiri sebelumnya menyatakan, pembentukan Pengadilan HAM harus ada persetujuan politik dari DPR.
Tapi hingga setahun setelah rekomendasi tersebut, pemerintah tak melaksanakannya.

ANTON SEPTIAN
HAM

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

9 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

18 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

45 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

50 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

51 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

56 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

58 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya