Warnet Lokasi Penyergapan Tak Beroperasi

Reporter

Editor

Senin, 20 September 2010 13:40 WIB

TEMPO Interaktif, Medan - Kend@li Net, sebuah warung internet berlokasi di Jalan Marelan Raya, Kelurahan Marelan Tanah Enam Ratus, Senin (20/9) siang, tertutup. Warnet yang beroperasi di rumah toko berlantai tiga itu, Minggu malam, menjadi pusat perhatian warga.

Belasan anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, menyergap dan mengamankan dua pria yang diketahui sebagai operator di warnet itu. “Kami tidak dikasih mendekat,” kata Arif, pekerja di dealer Diyanira Mobil, berdempetan dengan warnet tersebut, Senin (20/9).

Menurut Arif, kedua operator yang diamankan, baru bekerja di warnet milik Abdul Mukid, dua bulan lalu. “Kalau penjaga (operator) sebelumnya aku kenal, karena sering main di situ,” ujar Arif kepada Tempo.

Karena warnet tutup, seorang remaja putri, Yolanda, Senin siang, mengurungkan niatnya untuk berinternet di lokasi itu. “Biasanya main di sini, tapi tutup aku pindah ke sana aja, yang lebih jauh,” kata Yolanda.

Remaja ini mengaku mengenal beberapa operator warnet tersebut. “Diki memang penjaga warnet, tapi Pengkor itu bukan. Dia sering main ke situ karena sepupunya, Abib. Aku kenal karena Abib bekas pacarku,” ujar Yolanda.

Menurutnya, Diki merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Medan. “Dia kos di Glugur,” ujar Yolanda.

Arif bercerita, penyergapan malam itu dilakukan oleh belasan polisi. “Berpakaian preman dan yang keluar dari mobil Kijang Kapsul berpakaian polisi. Mereka mengelilingi halaman (depan ruko) ini, dan tidak memperbolehkan siapa pun mendekat,” kata Arif.

Dari penyergapan itu, polisi mengamankan dua pria, Diki dan Pengkor.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Komisaris Besar Baharudin Djafar mengaku belum mendapatkan informasi penangkapan tersebut. “Belum ada informasi,” kata Baharudin, di Rumah Sakit Umum Deli, Jalan Merbabu.

SOETANA MONANG H

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya