TEMPO Interaktif, Wonogiri - Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi gagal untuk berkuasa selama tiga periode di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dalam pemilihan umum kepala daerah yang berlangsung Kamis (16/09). Dalam pemilihan tersebut, Begug yang telah menjabat sebagai bupati selama dua periode kembali mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati, berpasangan dengan Sumaryoto.

Dalam perhitungan cepat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Wonogiri, pasangan Sumaryoto- Begug Poernomosidi yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera tersebut hanya memperoleh 26,62 persen suara.

Sedangkan pasangan Danar Rahmanto-Yuli Handoko yang dijagokan oleh Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan serta Partai Gerindra unggul dengan perolehan 42,22 persen suara.

”Kami telah ikhlas dan legawa menerima hasil pemilihan ini,” kata Begug Poernomosidi, Jumat {17/9). Sebab, kata dia, pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di Wonogiri telah berlangsung dengan cukup lancar dan demokratis.

Dia juga berharap agar para birokrat di Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga dapat menerima hasil pemilihan, dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kepemimpinan tersebut. “Kami harap para birokrat membantu Mas Danar dengan sepenuh hati,” kata Begug.

Begug Poernomosidi berhasil menjadi Bupati Wonogiri dalam pemilihan umum kepala daerah yang berlangsung tahun 2000 silam. Saat itu dirinya berhasil menang dalam pemilihan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri.

Begug kembali terpilih sebagai Bupati Wonogiri untuk periode kedua pada 2005 lalu. Saat itu, Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan pemilihan bupati secara langsung untuk pertama kalinya.

Koordinator PDIP se-Solo Raya, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, sebenarnya partainya telah membuat survei sebelum pelaksanaan pemilihan. “Dalam survei tersebut, sebenarnya peluang Sumaryoto-Begug cukup besar untuk menang,” katanya. Sayangnya, dia enggan menyebut seberapa besar peluang pasangan tersebut untuk memenangkan pemilihan.

Dia menyebut, posisi Begug yang semula menjadi bupati dan akhirnya mencalonkan diri menjadi wakil bupati menjadi faktor utama penyebab kekalahan pasangan tersebut. “Nampaknya masyarakat tidak bisa menerima,” kata Hadi Rudyatmo. Dia mengaku menyesal, faktor tersebut tidak dimasukkan dalam kuiseoner yang dibagikan kepada responden saat melakukan survei.

Ahmad Rafiq