Plafon KUR Tanpa Jaminan Naik Jadi Rp 20 Juta  

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 19:02 WIB

Kredit Usaha Rakyat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Prajoko Hariyanto menyambut baik keputusan pemerintah menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan dari Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta per nasabah.

“Ini wajib segera disosilisasikan kepada masyarakat hingga di level bawah agar perekonomian semakin tumbuh,” kata Prajoko, Ahad (9/8).

Namun, kenaikan pagu kredit tanpa jaminan itu juga harus diawasi bersama. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya praktek penyimpangan seperti adanya pungutan untuk mendapatkan kredit, adanya prosedur yang rumit dan berbelit, serta masih adanya pihak perbankan yang masih menanyakan atau mempersyaratkan agunan.

Prajoko menambahkan, Bank Jateng yang menjadi mitra penyaluran dana KUR di Jawa Tengah diharapkan lebih progresif dalam mensosilisasikan kebijakan pemerintah tentang kenaikan pagu kredit tanpa agunan. Dengan sosialisasi ini masyarakat yang membutuhkan tambahan permodalan lebih bersemangat untuk mendapatkan tambahan modal melalui bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah meminta kepada seluruh masyarakat untuk berani melaporkan pihak-pihak perbankan yang mempersulit dan menyalahi prosedur kredit tanpa agunan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah Abdul Sulhadi mengaku belum mengatahui secara resmi adanya rencana itu. “Kami belum tahu,” katanya. Jika itu benar, kata Sulhadi, bisa menjadi iklim positif karena akan menaikkan kredit usaha rakyat.

Hingga Mei ini, dari 3,6 juta usaha kecil dan mikro yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, baru 510 ribu yang bisa mendapatkan bantuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga Maret tahun ini, dana kredit usaha rakyat untuk 510 ribu usaha mikro itu mencapai Rp 2,6 triliun.

"KUR ini baru dinikmati 15 persen dari 3,6 juta jumlah keseluruhan usaha mikro di Jawa Tengah dengan jumlah bervariasi mulai dari Rp 5 juta per pelaku usaha," kata Sulhadi saat dihubungi Ahad (9/8).

Persentase kredit macetnya (NPL) hanya 4,1 persen. Angka ini masih di bawah toleransi kredit macet tingkat nasional yang ditetapkan sebesar 5 persen.

Secara khusus Jawa Tengah belum memiliki target berapa kredit rakyat yang akan disalurkan. “Targetnya secara nasional Rp 20 triliun,” katanya. Sebab, kredit ini juga menyangkut bank-bank umum lain.

Advertising
Advertising

Di Bank Jateng, kredit usaha rakyat tahun ini ditarget bisa mencapai Rp 250 miliar. “Sekarang baru sampai 60 persen,” katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

18 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

24 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

Bank Mandiri menjadi salah satu lembaga perbankan yang bertindak sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat pada 2024. Berikut syarat pengajuan KUR Mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

19 Januari 2024

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

Kemenkop UKM mengungkap ada 12 bank penyalur KUR yang melakukan pelanggaran terhadap aturan KUR.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

17 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

Syarat dan cara mengajukan KUR BRI 2024 sangat mudah.

Baca Selengkapnya

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

8 Desember 2023

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM buat tiga rekomendasi perbaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk cegah penyelewengan.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

8 Desember 2023

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR tahun depan naik sedikit dari target tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

8 Desember 2023

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan masih banyak pelanggaran dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

18 November 2023

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 204,17 tril

Baca Selengkapnya