Tama dan Torik Selesai Diperiksa Polisi

Reporter

Editor

Rabu, 21 Juli 2010 19:38 WIB

Tama Satrya Langkun. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah diperiksa hampir empat jam, Tama Satrya Langkun dan Torik meninggalkan Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Kehadiran mereka untuk menjalani pemeriksaan. Namun keduanya tidak dikonfrontir.

"Hari ini Tama ditanyai sepuluh pertanyaan yang kemudian berkembang menjadi tiga puluh tujuh pertanyaan. Walau satu ruangan dengan Torik namun tidak dikonfrontir," ungkap kuasa hukum Tama, Alghifari, kepada sejumlah wartawan.

Di ruang pemeriksaan, Tama sempat bertemu dengan Torik. Dalam pertemuan itu kedua belah pihak sepakat akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

Dalam pemeriksaan tersebut, Tama sempat ditanyakan aktivitas yang dilakukannya sebelum kejadian penganiayaan. Namun kuasa hukumnya memastikan tak ada pertanyaan yang mengarah pada pengalihan kasus ini menjadi masalah pribadi. "Pertanyaannya wajar. Tidak ada yang mengarahkan kasus ini pada masalah pribadi, hanya menanyakan aktivitas Tama sebelum kejadian," ujar Alghifari.

Tama dalam pemeriksaan kali ini juga memasukkan nama seorang polisi yang berasal dari intelkam Polda Metro Jaya yang berinisial S. Polisi ini diketahui sempat memperingatkan Tama agar bisa jaga diri setelah terjadinya kasus pelemparan bom molotov di Majalah Tempo. "Kita sudah sampaikan perihal S kepada penyidik. Namun kita tidak tahu apakah penyidik akan memeriksa S atau tidak," ujar Alghifari.

Sementara itu, Torik pun dicecar dengan sepuluh pertanyaan. Namun kuasa hukumnya menolak untuk menjabarkan rincian pertanyaan. "Ada sepuluh pertanyaan. Lengkapnya silahkan tanyakan ke penyidik," ujar kuasa hukum Torik, Posko Simbolon, saat ditemui wartawan secara terpisah usai pemeriksaaan.

Posko mengatakan, pihaknya hanya meminta dalam kasus ini tidak ada yang dikorbankan. "Jangan ada yang dikambinghitamkan," ujar Posko.
ANTON WILLIAM

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

28 November 2019

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

"Tentunya bila KPK memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai tindakan saksi ini."

Baca Selengkapnya