ICW Yakin Tama Dianiaya Karena Investigasi Rekening Gendut
Jumat, 16 Juli 2010 07:07 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho menyayangkan sikap beberapa pihak yang mengarahkan pengeroyokan terhadap aktivis mereka menjadi hanya sebuah tindak kriminal biasa. Ia berkukuh bahwa pengeroyokan terhadap Tama Satya Langkun memiliki kaitan dengan pekerjaannya di ICW.
“Ini ada kaitannya dengan kerja Tama di ICW dan sikap ICW dalam memerangi kasus korupsi,” kata Emerson kepada Tempo kemarin. "Saya yakin Tama dianiaya karena investigasinya tentang rekening polisi,” ia menambahkan.
Emerson meminta masyarakat tidak sampai terjebak oleh arahan-arahan yang dibentuk pihak tertentu yang mengatakan kejadian yang menimpa Tama dipicu oleh masalah pribadi, seperti judi bola atau masalah wanita. Ia kembali menegaskan, tak ada masalah pribadi yang bisa membuat Tama babak-belur seperti itu. “Kalau masalah pribadi, tak seekstrem itu,” Emerson menambahkan.
Kamis dinihari pekan lalu Tama dianiaya sekelompok pria di Jalan Duren Sawit Tiga, Jakarta Selatan, setelah menonton pertandingan Piala Dunia. Peneliti ICW itu menderita luka bacok di kepala dan badan. Sedangkan kantor Tempo pada Selasa lalu (6 Juli) dilempari bom molotov. Sejumlah kalangan menduga, Tama dianiaya karena laporannya tentang rekening gendut polisi ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Sedangkan Tempo dilempari molotov karena menuliskan laporan tentang rekening gendut polisi pada edisi 28 Juni-4 Juli 2010.
Di sisi lain, kemarin beredar kabar di Twitter bahwa polisi bakal mengarahkan penyelidikan penyerangan terhadap Tama ke kasus judi bola. Sedangkan kasus pelemparan bom molotov ke kantor majalah Tempo diarahkan menjadi masalah internal usaha marketing majalah. Saat dimintai konfirmasi, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang enggan berkomentar. “Itu nantilah, masih dalam penyelidikan,” katanya.
Direktur lembaga swadaya masyarakat Kritik Sultra, La Ode Muammar Kadhafi, yang tengah bersama Tama Satya Langkun saat pengeroyokan terjadi, membantah tudingan bahwa aktivis ICW tersebut terlibat judi bola. “Tidak ada itu. Bahkan saya menawarkan taruhan satu bungkus rokok pun, ia tidak mau,” kata Kadhafi kemarin. “Dari dulu Tama memang sudah suka sepak bola dan suka main futsal, tapi tak pernah judi bola,” kata Kibar Dwi Lazuardy Langkun, adik Tama, menambahkan. Keduanya juga menepis kemungkinan Tama dianiaya karena masalah perempuan.
Menurut Edward, polisi mendapati kemajuan dalam penyelidikan kasus ini, meski belum sampai menyentuh ke tersangka. Berdasar keterangan para saksi, kata dia, kepolisian telah mendapat gambaran ihwal pelaku penyerangan tersebut. Saat ditanya apakah pelaku tersebut mungkin ada kaitannya dengan institusi Polri, Edward menjawab, "Saya sudah mengatakan kita tidak menampik kemungkinan-kemungkinan oknum mana pun."
Sementara itu, berkaitan dengan kasus rekening gendut perwira polisi, selepas salat Jumat, Mabes Polri berencana membeberkan hasil klarifikasi mereka. Dalam kegiatan ini polisi mengundang personel dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Kita undang, mudah-mudahan bisa datang," kata Edward.
ARIE FIRDAUS | NALIA RIFIKA | DWI WIYANA
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Inilah Pengakuan Luna kepada Penyidik
Ini Pengakuan Cut Tari kepada Polisi
Cut Tari Batal Tampil di Ulang tahun Insert
Polisi Belum Menahan Para Pengunggah Video Mesum Ariel
Luna Maya Dipecat dari Dahsyat
ICW Yakin Kasus Tama Terkait Rekening Gendut
Pemerintah Lega Bisa Kalahkan Tommy Soeharto
Malaysia Naikkan Harga Bensin Jadi Rp 5.250 per Liter
Kimmy Jayanti Selingkuh di Facebook