YLBHI: TNI Tak Layak Ikut Pemilu 2014  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2010 13:40 WIB

Panglima TNI Jendral Djoko Santoso saat acara pelepasan Kontingen Garuda dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan di Mabes TNI, Jakarta (19/11). TEMPO/Subekti.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Riset Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Zainal Abidin berpendapat bahwa Tentara Nasional Indonesia belum layak diberikan hak pilih pada Pemilu 2014 mendatang. “Karena pengalaman di masa lalu saat ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) hanya merujuk pada satu partai,” kata dia pada tempo, Rabu (16/6).

Menurut dia, pengalaman tersebut masih menjadi preseden buruk kebebasan berpolitik di Indonesia. “Saya ragu apakah prajurit yang akan menggunakan hak pilihnya dapat diberikan kebebasan,” tanya Zainal. Hirarki kepangkatan yang diterapkan TNI sangat ketat sehingga kebebasan menggunakan hak pilih untuk prajurut rendahan masih sulit diterapkan.

Saat ini aparat TNI masih belum mencapai kedewasaan dalam menjalankan tugasnya. “Apa mereka cukup mampu membedakan urusan keamanan dan urusan politik?” ujarnya. Dia menyebut masih sering terjadi bentrok antara aparat TNI dan POLRI sebagai indikator negatif. “Itu baru masalah wewenang, bagaimana bila menyangkut masalah politis? Saya ragu.”

Dalam acara serah terima jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden di Jakarta tadi pagi, Panglima Tentara Nasional Indonesia Djoko Santoso mengatakan pihaknya masih akan mengkaji kemungkinan ikut menjadi peserta Pemilihan Umum 2014 mendatang. "Waktunya masih panjang, masih akan dibahas dengan kepala staf angkatan dan para pejabat TNI lainnya," katanya.


Pingit Aria

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya