Penggabungan Armada Laut akan Diputuskan Senin Depan

Reporter

Editor

Kamis, 23 Oktober 2003 14:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Penggabungan Armada Barat (Armabar) dan Armada Timur (Armatim) akan memasuki diskusi terakhir di Mabes TNI. Rencananya, Senin ( 27/10) pekan depan diskusi terakhir itu akan diadakan. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh berharap pada hari itu sudah didapatkan keputusan final."Saya berharap hari itu sudah ada keputusan. Kalau sudah ada keputusan, kami akan resmikan penggabungan armada itu tanggal 5 Desember saat Hari Armada TNI AL," kata Bernard usai menyambut kedatangan Kapal Latih KRI Dewa Ruci, di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (23/10).Menurut Bernard, secara internal Angkatan Laut sudah siap dengan penggabungan armada tersebut. "Kalau hari ini mau dilaksanakan, kita laksanakan," ujarnya optimis. Hal itu, lanjut Bernard, karena AL sudah siap, baik dari segi gedung maupun personilnya. "Jadi, indikasinya sangat kuat rencana penggabungan itu akan disetujui, dan tidak ada kendala sama sekali," ucapnya pada Tempo News Room.Secara operasional, Bernard memaparkan, penggabungan itu nantinya akan berada di bawah satu armada laut, yakni Armada Republik Indonesia yang disebut Kotama (Komando Pertahanan Utama) Operasi dan Pembinaan. Jadi, satu armada itu yang akan menyiapkan kapal secara keseluruhan. "Di satu armada itulah kita semua bekerja untuk menyiapkan kapal yang jumlahnya 120 buah," tutur Bernard. Setelah semuanya siap, ia menambahkan, kapal-kapal itu akan didistribusikan pada para Panglima Eskader untuk operasi.Ia menuturkan, rencananya, Armada RI itu nantinya akan membawahi tiga Panglima Eskader, yakni Eskader I, Eskader II, dan Eskader III. Tiga panglima Eskader itu, kata Bernard, dibentuk berdasarkan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). "Karena kekuatan kita masih sekitar seratusan kapal, maka kita harus satu kerangka," katanya. Jadi, nantinya, Eskader II itu pengamanannya merangkap sampai ke wilayah timur, yakni sampai ALKI tiga. Nantinya, Bernard menegaskan, Eskader itu bukan untuk pembinaan, tapi hanya untuk operasional. Karena potensi ancaman ada dua, yakni konflik bersenjata dan penegakan keamanan, Eskader itu nantinya akan di-regrouping menjadi dua grup. Pertama, menjadi kapal gugus tempur laut (striking force), yang dipimpin oleh panglima bintang satu, di mana kapal-kapal itu akan bergerak sepanjang tahun dalam keadaan siaga tempur. Kedua, grup yang disebut patroli atau gugus keamanan laut, yang dipimpin oleh panglima bintang satu. "Grup itu nantinya akan mengejar-ngejar orang 'nakal' di laut," ucapnya. Namun, Bernard mengatakan hal itu tidak berarti gugus tempur laut hanya siaga tempur saja. "Jika di saat manuver mengelilingi wilayah laut, gugus tempur tersebut bertemu dengan yang 'nakal', maka akan disikat juga," ucapnya.Menurut Bernard, Eskader ini merupakan satu kumpulan kapal atau armada bernomor. Eskader I untuk wilayah barat akan ditempatkan di Jakarta, Eskader II untuk wilayah tengah akan ditempatkan di Makassar, dan Eskader II untuk wilayah timur akan ditempatkan di Ambon. "Namun, pada pesesmian awal, Eskader II itu akan ditempatkan di Surabaya," ucapnya. Dalam waktu satu tahun maksimum, atau paling cepat enam bulan, kata Bernard, markas Eskader II itu akan dipindahkan ke Makassar. Bernard mengatakan AL mengusulkan satu Armada RI itu nantinya dikomandani oleh panglima bintang tiga yang akan bermarkas di Suarabaya. "Personilnya sudah siap. Kalau tanggal 27 Oktober besok disetujui, esok harinya lansung naik jadi bintang tiga," ujarnya. Ketika ditanya siapa calonnya, Bernard mengelak, dan sambil tersenyum mengatakan, "Calonnya belum tahu." Yandhrie Arvian - Tempo News Room

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

1 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

9 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

12 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

24 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

24 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

31 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

32 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

32 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

35 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

Jonatan Christie memastikan langkah Indonesia ke babak final Piala Thomas 2024 setelah memetik kemenangan atas Wang Tzu Wei.

Baca Selengkapnya