Prabowo Mengaku Tak Tahu Penembakan Mahasiswa Trisakti
Rabu, 22 Oktober 2003 10:14 WIB
Prabowo kemudian menuturkan, setelah mendengar laporan tersebut, saat itu juga ia memerintahklan Sjafri untuk melihat langsung jenazah mahasiswa tersebut.
Menurut mantan Danjen Kopassus ini, penembakan mahasisiwa Truisakti itu kemungkinan diakibatkan dendam yang mungkin timbul dari Pasukan Huru-Hara (PHH). Sebab, dua hari sebelum kejadian, di Bogor sempat terjadi pembunuhan terhadap dua kapten polisi yang diduga dibunuh oleh mahasiswa. “Saat itu disiplin PHH sudah hilang, apalagi mereka saat itu dalam keadaan tertekan karena udara panas dan dicaci-maki mahasiswa,” kata Prabowo.
Meski mencoba membuat analisa keadaan, namun mengenai penyebab pasti terjadinya penembakan terhadap empat orang mahasiswa Trisakti tersebut, Prabowo mengaku sama tidak mengerti secara jelas apa yang seseungguhnya terjadi di Kampus Universitas Trisakti saat itu. Bahkan, ia juga mengaku, dirinya ketika tidak tahu di mana pasukan Kostrad ditempatkan. Yang dia tahu, semua asisten operasi Kostrad berjaga-jaga di Posko Kodam Jaya. “Jadi saya baru tahu dari pak Sjafri pada malam harinya,” kata Prabowo.
Hal lain yang kemudian ia peroleh dari peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti itu adalah firasat bahwa Presiden Soeharto akan turun dari jabatannya. “Malam itu firasat saya bilang, this is the end of Soeharto Regime,” kata Prabowo.
Sebagai seorang prajurit TNI, Prabowo mengaku mendapat pukulan besar atas peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti yang kemudian berbuntut kacau balaunya sitausi kemanan di Indonesia. “Ini adalah pukulan besar atas diri saya, sebagai seorang ABRI yang memiliki tugas menjaga stabilitas keamanan,” kata Prabowo. (Nurakhmayani)