Dilaporkan Menyerobot Tanah, Warga Gugat TNI AL

Reporter

Editor

Selasa, 6 April 2010 19:32 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya - Sidang gugatan perdata antara warga Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Surabaya, dan Pangkalan TNI Angkatan Laut V Surabaya di Pengadilan Negeri Surabaya berjalan alot, Selasa (6/4).

Baik penggugat yang diwakili kuasa hukumnya, Andika Wijaya, dan TNI AL yang diwakili kuasa hukum Mayor T. Suwarsono sama-sama bersikukuh mengenai status tanah seluas 8 hektare yang menjadi obyek sengketa tersebut.

Andika menyatakan, tanah yang berada di persil 24 itu merupakan hak milik Muksin, Murtinah dan Drakup. Ketiganya merupakan anak Latiman dan cucu dari Layar, orang yang menempati tanah tersebut sejak sebelum Indonesia merdeka.

Di sisi lain, Suwarsono juga ngotot bahwa tanah itu sudah dibebaskan oleh TNI AL. "Kami punya dokumennya," kata Suwarsono.

Namun, Camat Semampir, Pentarto, yang dihadirkan sebagai saksi, memberikan keterangan yang meringankan warga. Menurut Pentarto, Kantor Kecamatan Semampir belum mendapatkan bukti bahwa tanah tersebut telah dibebaskan oleh TNI AL. Keterangan Pentarto sama dengan kesaksian Harto, bekas staf Kecamatan Semampir.

Sidang pun ditunda hingga minggu depan dengan agenda masih pemeriksaan saksi-saksi. Menurut Andika, sengketa antara warga dengan TNI AL itu berawal saat Jepang menduduki Surabaya pada 1942. Ketika itu, kata Andika, seluruh warga penghuni Kelurahan Ujung diusir dari rumahnya, termasuk Layar.

Namun, setelah Indonesia merdeka dan Layar pulang ke rumahnya, tanah di persil 24 itu telah diklaim menjadi milik TNI AL. Meski demikian Layar tetap menghuni tanah itu hingga akhir hayatnya. Sengketa mengenai kepemilikan tanah itu berlanjut hingga anak cucu Layar.

Pada 1986-1987 TNI AL mengatakan akan memberikan uang pengganti atas tanah itu asalkan Muksin dan saudaranya bersedia pergi. Muksin pun tidak keberatan, namun hingga dua puluh tahun berselang, janji tersebut tidak terealisasi. Pada 2007 TNI AL malah melaporkan warga ke Polda Jawa Timur dengan tuduhan menyerobot tanah negara.

Pada 19 November 2009 warga balik menggugat TNI AL dan meminta ganti rugi materiil Rp 130 juta serta imateriil Rp 10 miliar. Menurut Andika, warga menggugat karena meyakini bahwa tanah tersebut masih sah miliknya. "Buktinya pada 2009 warga masih mendapat tagihan pajak bumi dan bangunan," kata Andika.

KUKUH S WIBOWO

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya