Cegah Teroris, Tentara Indonesia-Malaysia Gelar Latihan Bersama

Reporter

Editor

Jumat, 2 April 2010 22:34 WIB

TEMPO Interaktif, Kualalumpur - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentara Malaysia (ATM) melakukan latihan bersama di Perairan Melaka. Sebanyak 452 personel TNI dan 1.243 prajurit ATM mengikuti latihan yang disebut MALINDO LATGAMA DARSASA 7AB/2010 ini. Latihan gabungan diadakan untuk menjaga keamanan kedua negara dari ancaman terorisme.

Hadir dalam pembukaan LATGAMA DARSASA (Latihan Gabungan Bersama-Darat Samudera dan Angkasa), Jum'at (2/4), Panglima TNI Djoko Santoso dan Panglima ATM Azizan Ariffin, yang sekaligus membuka latihan bersama.

“Sejak peristiwa 11 September, aksi terorisme telah berubah dari bentuknya yang tradisional menjadi gerakan yang profesional dan canggih," kata Azizan dalam sambutannya. Menurut dia,
latihan gabungan bersama ini dimaksudkan untuk mencegah dan memberantas aksi terorisme, yang saat ini sudah menjadi musuh bersama. "Sebab itu, diperlukan juga aksi pencegahan dan pemberantasan secara profesional," kata Azizan.

Senada dengan itu, Panglima TNI Joko Santoso menyatakan bahwa kegiatan terorisme telah dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan yang perkembangannya kian canggih dan melewati batas teritorial antarnegara. Sebab itu, untuk mengatasinya dibutuhkan penanganan dan keahlian khusus dari para tentara sebagai penjaga keamanan negara di garda depan.

Salah satu jenis latihan yang akan mereka lakukan adalah serangan melumpuhan teroris di dalam bangunan, kapal, pesawat dan obyek-obyek vital, seperti pertahanan nuklir, senjata biologis dan kimia. Sebab itu, dalam latihan yang rencananya digelar pada 2-8 April 2010 ini diikutsertakan prajurit-prajurit dari tiga komponen, Angkatan Laut, Darat dan Udara, ditambah pasukan elit Kopassus dari Indonesia dan Gerak Khas dari Malaysia.

MASRUR

Advertising
Advertising

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya