TEMPO Interaktif, Probolinggo - Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, meningkatkan pengamanan terhadap obyek vital nasional, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, di Probolinggo. Hal itu diambil menyusul isu ancaman bom di sejumlah daerah, serta penangkapan tersangka teroris di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, beberapa hari lalu. Peningkatan pengamanan, antar a lain, dilakukan dengan menambah jam pelaksanaan patroli.
Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besqar Ai Afriandi saat dihubungi Tempo , Kamis (11/3), menyatakan jumlah personil dari Polres Probolinggo yang mengamankan PLTU Paiton berjumlah sekitar 30 personil. “Satu pleton kami pertahankan di sana,” katanya.
Selain satu pleton itu, Ai menambahkan, pengamanan juga dibantu oleh personil polisi di lima kepolisian sektor yang lokasinya berada di sekitar PLTU Paiton. “Anggota mereka juga ikut mengamankan obyek vital nasional ini,” katanya.
Ai mengatakan, pascapenggerebekan teroris di Pamulang, Tangerang Selatan, pihaknya secara otomatis juga ikut meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya teroris. Meski belum ada indikasi potensi ancaman, pihaknya tetap menjaga stabilitas karena salah satu obyek vital nasional, yakni PLTU Paiton, berada di wilayah yang dipimpinnya. “Ada penambahan jam patroli yang kami terapkan. Biasanya dua jam, saat ini mulai kami tambah,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kedatangan orang yang mencurigakan. “Kami telah menghimbau kepada masyarakat melalui polsek agar melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan, terutama berkenaan dengan kedatangan orang yang mencurigakan,” katanya. Ketika ada kedatangan orang yang tingkah lakunya di luar kebiasaan, kata dia, "Warga wajib segera melapor ke polisi."
T DAVID PRIYASIDHARTA