Polres Probolinggo Tingkatkan Pengamanan PLTU Paiton  

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2010 09:51 WIB

PLTU Paiton. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO Interaktif, Probolinggo - Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur, meningkatkan pengamanan terhadap obyek vital nasional, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, di Probolinggo. Hal itu diambil menyusul isu ancaman bom di sejumlah daerah, serta penangkapan tersangka teroris di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, beberapa hari lalu. Peningkatan pengamanan, antar a lain, dilakukan dengan menambah jam pelaksanaan patroli.

Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besqar Ai Afriandi saat dihubungi Tempo , Kamis (11/3), menyatakan jumlah personil dari Polres Probolinggo yang mengamankan PLTU Paiton berjumlah sekitar 30 personil. “Satu pleton kami pertahankan di sana,” katanya.

Selain satu pleton itu, Ai menambahkan, pengamanan juga dibantu oleh personil polisi di lima kepolisian sektor yang lokasinya berada di sekitar PLTU Paiton. “Anggota mereka juga ikut mengamankan obyek vital nasional ini,” katanya.

Ai mengatakan, pascapenggerebekan teroris di Pamulang, Tangerang Selatan, pihaknya secara otomatis juga ikut meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya teroris. Meski belum ada indikasi potensi ancaman, pihaknya tetap menjaga stabilitas karena salah satu obyek vital nasional, yakni PLTU Paiton, berada di wilayah yang dipimpinnya. “Ada penambahan jam patroli yang kami terapkan. Biasanya dua jam, saat ini mulai kami tambah,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kedatangan orang yang mencurigakan. “Kami telah menghimbau kepada masyarakat melalui polsek agar melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan, terutama berkenaan dengan kedatangan orang yang mencurigakan,” katanya. Ketika ada kedatangan orang yang tingkah lakunya di luar kebiasaan, kata dia, "Warga wajib segera melapor ke polisi."

Advertising
Advertising

T DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya