Penggusuran Rumah Dinas Hanya Berhenti Sementara

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 17:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, menjelaskan pengambilalihan rumah dinas pensiunan tentara tidak sepenuhnya dihentikan. "Moratorium bukan dalam arti dihentikan sama sekali," kata Sjafrie saat berkunjung ke kantor Tempo, Selasa (23/2).

Sjafrie mengatakan, hingga kini TNI masih kekurangan sekitar 158 ribu rumah dinas. "Kalau kami tidak menjalankan pengambilalihan ini ke depannya nanti kami akan terus kerepotan," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai bertemu Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat manyatakan akan melakukan moratorium atau penghentian sementara terhadap kegiatan pengambil alihan rumah dinas purnawirawan. Sjafrie mengatakan, penghentian itu hanya dilakukan kepada rumah dinas yang kini masih ditempati warakawuri (janda purnawirawan) dan anak dari purnawirawan TNI.

Menurut Sjafrie, peraturan sebenarnya menyatakan rumah hanya boleh ditempati selama purnawirawan dan warakawuri masih hidup dan tidak boleh diteruskan kepada anaknya. "Namun karena alasan kemanusiaan kami memberikan kelonggaran jika masih dihuni anak purnawirawan," ujarnya.

Sjafrie menyatakan rumah dinas tidak dapat dialihkan kepemilikannya sehingga mereka yang membeli rumah dinas dari purnawirawan maka kepemilikannya tidak sah. Sedang bagi keluarga yang mengklaim telah membayar pajak atas rumah dinas, Sjafrie mengatakan, rumah tersebut dihuni atas surat izin pinjam-pakai.

Rumah dengan status pinjam-pakai memang mengharuskan penguninya membayar pajak sendiri tapi rumahnya sendiri tidak boleh diperjualbelikan.

OKTAMANDJAYA WIGUNA

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya