TEMPO Interaktif, Jakarta:Amirul Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba'asyir, menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang Dinas Kedokteran dan Kesehatan (Disdokkes) Mabes Polri, Senin (3/2). Tersangka bom Natal, pelanggaran keimigrasian, dan rencana pembunuhan Megawati itu menjalani pemeriksaan di luar proses hukum untuk mencabut satu gigi depan rahang bawah yang patah. Pemeriksaan ini sudah dimintakan ijin sejak hari Jumat (31/1) lalu, ujar Muhammad Ali, pengacara Ba'asyir, kepada wartawan, di Mabes Polri, Senin (3/2). Pemeriksaan itu berlangsung satu jam dimulai pukul 12.00 WIB. Dalam pemeriksaan itu, satu gigi Ba'asyir yang sudah patah sejak Jumat (31/1) lalu dicabut. Sebelumnya, Baasyir juga sudah mencabut dua gigi gerahamnya yang juga patah. Pencabutan gigi hari ini merupakan pemeriksaan lanjutan sebelumnya. Menurut Ali, sebelum pemeriksaan gigi, Ba'asyir sempat mendengar bunyi ledakan di Mabes Polri yang terjadi pukul 07.15 WIB pagi tadi. Bunyi ledakan itu terdengar karena jarak antara ruang tahanan Ba'asyir dengan lokasi ledakan hanya sekitar 500 meter. Saat ledakan terjadi, Ba'asyir sedang melakukan pengajian bersama tahanan lainnya. Beliau mendengar jelas karena jaraknya dekat,ujar Ali. Menanggapi ledakan itu, kata Ali, Ba'asyir mengutuk keras. Apalagi, ledakan itu terjadi di institusi yang seharusnya memiliki pengamanan kuat. Ba'asyir sendiri tidak mengkhawatirkan sedikitpun kemungkinan munculnya tudingan dirinya terkait dengan ledakan itu. Wong ustad ada di tahanan kok, ujar Ali. Bahkan, ia melanjutkan, tidak mungkin Ba'asyir melakukan koordinasi untuk ledakan itu dari dalam tahanan. Semalam, beliau juga sedang beribadah, katanya. (Eduardus Karel Dewanto-Tempo News Room)