LSM Bendera Tak Percaya Skandal Century Bisa Diselesaikan

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 13:23 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya - Seminar bertajuk Hari Anti Korupsi yang digelar BEM Fisip Univesitas Airlangga Surabaya, siang tadi (8/12) menjadi ajang provokasi untuk menurunkan pemerintahan SBY-Boediono.

Pada awalnya, seminar berjudul "Bebaskan negara dari perampok Bank Century dengan tuntaskan skandal bank cCntury" dan diikuti oleh ratusan mahasiswa tersebut berjalan adem ayem.

Pengamat Ekonomi, Hendri Satarini, yang menjadi pembicara pertama kali lebih menyoroti pada upaya penyelesaian skandal Century. Kata dia, penyelesaian masalah ini seharusnya tidak sebatas pada aspek korupsi, melainkan bisa lebih fokus pada kesalahan pengambil kebijakan.

"Menteri Keuangan selalu berdalih tidak ada korupsi disini, tapi ingat jangan sampai kasus ini dibelokkan semata korupsi, kesalahan ini bermuara pada kebijakan," kata Hendri.

Dalam melihat kasus ini, dia menambahkan, setidaknya harus dilihat dari tiga sisi yaitu pengelolaan bank Century, pengambilan kebijakan publik, serta penggunaan dana BI.

Diskusi baru panas ketika Adiaan Napitupulu dari LSM Bendera mengatakan tidak percaya skandal Century bisa diselesaikan. "Data yang kami punya, uang itu dikirm langsung via truk hingga 210 truk, jadi tidak ditransfer antar bank," kata dia.

Karenanya, dirinya tidak yakin PPATK mampu mengungkap kasus ini. Jikalau-pun harus dibuat transfer fiktif ke rekening-rekening fiktif, Andrian yakin tidak akan bisa. "Rp 6,7 trilyun itu sama dengan Rp 6.700.000 miliar, kalau harus menipu dengan buat rekening fiktif saya yakin tidak mampu bikin 6700 ribu rekening fiktif," kata Ardian.

Karena tidak mampu inilah, "SBY bingung dan jadi mudah marah," kata dia.

Tak cukup disini, pembicara lainnya yaitu, Suhartono, yang mewakili Kwik Kian Gie mengatakan jika masalah ini bukan skenario manusia. "Ini adalah skenario Tuhan, jadi tidak bisa disia-siakan," kata dia.

Hendri Satarini, yang mendapat giliran ngomong lagi, mempertanyakan kejujuran Boediono dalam menyelesaikan masalah ini.

"Sri Mulyani memang tegas, tapi tegas dalam mencabut subsidi BBM," kata Hendri.

Sementara itu, ketika diberikan kesempatan tanya jawab, hanya seorang peserta yang bertanya. Itupun tidak pertanyaan melainkan hanya minta forum ini tidak sebatas omong, melainkan bisa aksi turun jalan pada 9 Desember besok.

"Sekarang banyak LSM yang tiba-tiba pintar omong perbangkan, yang dibutuhkan sekarang hanyalah aksi nyata besok," kata penanya yang langsung disambut tepuk tangan para peserta ini.

ROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya