Lapak Pedagang Diserbu Pelancong, Malioboro Padat

Reporter

Editor

Selasa, 22 September 2009 14:10 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Menginjak hari ketiga Idul Fitri 1430 H, aktivitas di Kota Yogyakarta berangsur normal. Pusat perdagangan mulai beraktivitas, demikian pula pedagang kaki lima yang menggelar lapak dagangannya mulai menangguk untung dari dagangannya.

Para pedagang kaki lima bahkan mengaku telah membuka lapak dagangannya pada hari pertama lebaran. “Setiap hari omset paling sedikit Rp 1 juta dengan kenaikan pengunjung hingga 50 persen dibanding hari biasanya,” kata Reno Wijaya, pedagang kaki lima Jalan Malioboro yang mengaku sejak hari pertama lebaran telah membuka lapak dagangan batiknya di Jalan Malioboro, Selasa, (22/9).

Menurut Reno, pada saat lebaran hingga hari Minggu pekan ini, adalah kesempatan pedagang menangguk untung dari hasil dagangannya. Pasalnya selama musim puasa, dagangan mereka sepi. “Jadi seminggu ke depan waktunya pedagang mendapatkan untung,” kata Reno.

Meski omset meningkat, Reno mengaku lebaran tahun ini lebih sepi ketimbang tahun lalu. Jika tahun lalu, seminggu sebelum lebaran, para pembeli sudah membelanjakan uangnya, maka tahun ini hingga hari kedua, penjualan belum begitu maksimal. Reno menduga bencana gempa penyebabnya. “Pelancong banyak yang urung datang dan sedikit membelanjakan uangnya,” kata Reno.

Yossy, pedagang souvenir tak seberuntung Reno. Dia mengaku pembeli yang datang hanya 25 persen lebih banyak dari biasa. Meski begitu dia bersyukur, lebaran ini angka penjualannya meningkat. “Meski 25 persen ya lumayanlah,” katanya.

Pasar tradisional Beringharjo juga sudah diserbu pembeli sejak hari kedua. Untuk memasuki pasar, para pembeli yang kebanyakan dari Jakarta, Bandung, Palembang ini harus berdesak-desakan. “Saya mau memborong batik,” kata Marini, pelancong asal Jakarta. Dia mengaku menghabiskan uang Rp 500.000 untuk memborong batik bagi oleh-oleh keluarga dan kerabatnya.

Ramai di pusat Kota, tidak demikian di jalan-jalan pinggiran. Jalanan di kampung-kampung, desa, atau jalan alternatif belum begitu lalu lalang. Toko, warung di sepanjang Jalan GEjayan contohnya, belum banyak yang buka. Demikian pula, di Jalan Kranggan, Jalan Magelang. Liburan massal yang baru berakhir pada (24/9) menjadi penyebab aktivitas belum berjalan normal.

BERNADA RURIT

PKL

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

35 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

21 Mei 2023

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.

Baca Selengkapnya