Prabowo Siap Datang ke Komnas HAM

Reporter

Editor

Kamis, 2 Oktober 2003 14:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Panglima Kostrad Letjen (Purn) Prabowo Subiyanto mengatakan dirinya siap menghadiri panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berkaitan dengan kerusuhan Mei 1998. "Kalau tim advokasi TNI menyarankan agar saya datang, saya datang," ujarnya setelah menghadiri pemakaman Pangdam IV Diponegoro Mayjen Amirul Isnaini di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Senin (9/6).

Menurutnya, selama ini ia telah menyerahkan kasus pemanggilan dirinya oleh Komnas HAM kepada tim advokasi TNI. Prabowo telah menyerahkan surat kuasa kepada tim advokasi TNI, sebab bagaimanapun juga saat terjadi peristiwa Mei, ia masih menjabat sebagai anggota TNI. "Jadi kita harus berinduk kepada institusi, dan saya kira itu juga berlaku pada pejabat lain."

Jumat pekan lalu, Prabowo mendapat panggilan dari Komnas HAM untuk didengarkan keterangannya mengenai hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Namun, saat itu Prabowo maupun tim kuasa hukumnya tidak hadir.

Sholahudin Wahid, Ketua Tim Ad Hoc Peristiwa Mei dari Komnas HAM, mengatakan sebenarnya Prabowo dapat hadir bersama-sama dengan pengacaranya. Sebab, keterangan Prabowo sangat diperlukan untuk memperjelas temuan awal yang telah didapatkan oleh TGPF. Karenanya, tim yang memiliki tenggat kerja sampai Agustus itu akan kembali melakukan pemanggilan kepada Prabowo. "Namun, tidak tahu kapan kami akan rapatkan dulu dengan tim," ujar Sholahudin.

Ia menambahkan, sampai saat ini Komnas memiliki sekitar 34 nama yang akan dipanggil. Namun, ia mengaku separuh dari jumlah itu masih belum dipanggil karena Komnas masih belum mendapatkan alamatnya.

Dari seluruh nama itu, mereka memiliki jabatan yang berkaitan dengan keamanan (TNI/Polri) saat peristiwa terjadi. Di antaranya Wiranto yang menjabat sebagai Panglima ABRI, Sjafrie Sjamsoeddin (Pangdam Jaya), Sudi Silalahi (Kasdam Jaya), dan Subagyo H.S. (KSAD).

Advertising
Advertising

Menurut catatan Komnas HAM, peristiwa Mei telah memakan korban jiwa tak kurang dari 1.200 orang, baik karena tewas terbakar, maupun karena tewas oleh tembakan senjata. Belum lagi ratusan rumah, gedung, dan toko-toko yang rusak dibakar massa. (Indra Darmawan-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

4 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Hari Ini: Tim Putra dan Putri Indonesia Lawan Tuan Rumah Cina

Duel tim bulu tangkis putri Indonesia vs Cina di final Piala Uber 2024 dijadwalkan mulai 08.30 WIB, sedangkan final Piala Thomas 2024 mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

14 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

19 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

27 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

28 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

28 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

31 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

37 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

42 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya