Pengebom Bunuh Diri Tergiur 40 Bidadari

Reporter

Editor

Jumat, 24 Juli 2009 11:08 WIB

Teroris Bom

TEMPO Interaktif, Jakarta- Masuk surga dengan cepat, plus ditambah sambutan 40 bidadari. Inilah iming-iming yang biasanya ditawarkan ke para calon pengebom bunuh diri hasil rekrutan Noordin M Top. Iming-iming itu pula yang diberikan ke ZA, salah satu calon pengebom bunuh diri yang saat ini sedang diinterogasi polisi.

ZA ditangkap di Cilacap Kamis kemarin. Kepada polisi, dia mengaku memang menjadi binaan Noordin, dalang pengeboman yang masih buron. Belum jelas berapa lama ZA mengenal Noordin. Namun menurut ZA, dalam merekrut calon pengebom, Noordin selalu memberi iming-iming bahwa dengan menjadi pengebom bunuh diri, dia dijamin masuk surga. ”Dan saat masuk surga, akan dijemput oleh 40 bidadari,” kata Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmodjo.

Ada pula iming-iming lain agar calon pengebom yang umumnya warga desa dan berpendidikan rendah itu tertarik mengorbankan dirinya. Iming-iming utama memang tetap masuk surga. Tapi bila iming-iming ini tidak terlalu menggiurkan, perekrut menambah bonus lain. Bonus itu, misalnya bahwa tidak hanya si pengebom yang masuk surga, tapi juga orang tuanya.

Bonus seperti inilah yang antara lain diberikan Imam Samudra saat dia harus merekrut pengebom bunuh diri untuk operasi pengeboman di Bali pada bulan Oktober 2002. Jauh sebelum pengeboman berlangsung, Imam Samudra – sudah dieksekusi di Nusakambangan pada Nopember 2008 – sebetulnya sudah mendapatkan lima pengikut setia dari Banten, daerah asalnya.

Begitu setianya mereka pada Imam, kelima orang ini menjalankan dengan patuh perintah Imam untuk merampok toko emas Elita Indah di Serang, Banten. Perampokan berhasil. Mereka mendapatkan uang Rp 30 juta dan beberapa kilo emas batangan untuk membiayai operasi pengeboman Bali.

Rupanya perintah merampok itu juga digunakan Imam untuk mengetes kesetiaan pengikutnya. Setelah mereka dianggap lulus, Imam masuk ke tahap berikutnya, yaitu meminta kelima pengikut itu menjadi pengebom bunuh diri di Bali.

Pada tanggal 1 Oktober 2002, atau tiga minggu sebelum bom meledak di Kuta, Bali, Imam yang sedang berada di Solo untuk berkoordinasi dengan tim pengebom lain, memanggil kelima orang itu. Kelimanya datang ke Solo.

Kepada mereka, Imam meminta kesediaannya untuk menjadi pengebom bunuh diri. Tapi perintah ini rupanya dianggap terlalu berat. Kelima orang ini kemudian dengan berbagai dalih menolak. Imam pun mengeluarkan jurus pamungkas tadi. ”Kalian tidak hanya masuk surga, tapi orang tua kalian pun dijamin mendapat surga,” kata Imam. Akhirnya, hanya satu orang yang tergiur, yaitu Arnasan. Empat lainnya tetap menolak.

Kelak, saat pengeboman Bali benar-benar dilaksanakan, Arnasanlah yang kemudian menarik detonator bom mobil di depan Paddy’s Club. Tubuhnya hancur berkeping-keping. Tapi tentu saja kita tak pernah tahu, apakah benar kemudian Arnasan masuk surga seperti dijanjikan Imam.

DP/Tempo Newsroom

Berita terkait

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

12 Juli 2018

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

Dua orang saksi langsung mendatangi lokasi ledakan setelah mendengar bunyi keras di sebelah Polres Metro Jakarta Selatan itu.

Baca Selengkapnya

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

12 Juli 2018

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

Insiden ledakan di dekat kantor Polres Metro Jakarta Selatan juga dipantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

30 Agustus 2016

Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

Sonic boom merupakan efek suara yang muncul dari pesawat dengan kecepatan supersonik.

Baca Selengkapnya

Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

20 April 2016

Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

Ledakan dari ruang kamar mandi siswi SMAN 3 Kota Kediri ini terjadi pukul 06.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

29 Maret 2016

Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

Brigadir Jenderal Agus Riyanto menjelaskan, ledakan tersebut terjadi terkait dengan kegiatan diksar satpam Universitas Haluoleo.

Baca Selengkapnya

Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

29 Maret 2016

Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

Bom saat simulasi pengamanan menjinakkan bom di Universitas Haluleo, Kendari, meledak. Dua tewas.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

14 Januari 2016

Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

Saksi mengatakan penembakan terjadi setelah ledakan pertama di Sarinah. Pelaku menyasar kerumunan.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

9 Juli 2015

Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

Kaca pembatas ruang toilet dan pintu pecah. Muncul asap.

Baca Selengkapnya

Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

15 Desember 2014

Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

Diduga, penyebab terjadinya ledakan adalah adanya rembesan air yang jatuh ke dalam converter yang berisi baja cair.

Baca Selengkapnya

Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

11 November 2012

Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

Dua orang masih buron.

Baca Selengkapnya