Gubernur Aceh Desak GAM Buktikan Micro Chip

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 09:42 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Abdullah Puteh, memberikan waktu lima hari kepada GAM untuk membuktikan tuduhan ada alat penyadap berupa micro chip dalam surat undangan dialog yang diterima mantan Panglima GAM Teungku Abdullah Syafi’ie. Ia menyatakan surat itu hanya hanya sampai Sigli, ibukota Kabupaten Pidie, kemudian kembali ke tangan Puteh lagi. “Kondisi tidak memungkinkan untuk mengantarkan kepada Teungku Lah (panggilan Syafi’ie). Surat itu hanya sampai di Sigli, sekarang sudah kembali ke tangan saya,” ujar Puteh di Banda Aceh, Jumat (25/1). Surat itu sendiri, jelasnya, diantarkan seorang kurir yang diyakini bisa menembus ke Abdullah Syafi’ie. Seperti diketahui, beberapa jam setelah Teungku Lah tewas dalam kontak senjata dengan Pasukan Kostrad di Desa Jiemjiem, Pidie, pihak GAM menuduh Puteh ikut mendalangi insiden tersebut. Juru bicara militer GAM, Abu Sofyan Daud, menuturkan intelijen GAM telah memeriksa surat undangan itu dan menemukan alat penyadap berupa micro chip di pucuk amplop surat, sehingga membuat posisi tepat Syafi’ie diketahui TNI. “Saya mempersilahkan kepada GAM untuk membuktikan seandainya memang ada micro chip pada amplop itu. Saya akan tunggu dalam lima hari agar mereka membuktikan dengan mengekspose ke media massa, sehingga bisa diketahui siapa benar dan salah,” ujarnya. Kalau tenggat waktu itu tidak dipenuhi GAM, jelasnya, Puteh akan menunjukkan sekaligus membeber isi surat itu kepada pers. “Suratnya saya tulis dalam Bahasa Aceh. Intinya ajakan berunding dengan almarhum Teungku Abdullah Syafi’ie,” kata Puteh. Ia pribadi menyampaikan ucapan turut berduka atas tertembaknya Syafi’ie. Bahkan, Puteh merasa rugi Panglima GAM itu keburu tewas sebelum sempat berdialog. “Saya merasa rugi. Karena saya percaya melalui Tengku Lah akan lebih baik kita melakukan dialog sebetulnya. Saya tahu beliau cukup modern dalam berfikir,” katanya. Wakil Panglima Komando Pelaksana Operasi TNI di Aceh, Kolonel Inf. Anuri, menyebutkan tidak tahu menahu mengenai adanya micro chip yang dituduhkan GAM. Anuri menyatakan tidak mungkin TNI memiliki alat tersebut. “Butuh teknologi canggih serta piranti pendukung yang juga sangat modern. Sejauh ini teknologi itu belum ada di Indonesia,” kata Anuri. Juru bicara militer GAM, Abu Sofyan Daud, menyebutkan pihaknya tidak akan menunjukkan surat itu kecuali pada forum-forum internasional. "Pemerintah Indonesia dan wakilnya yang ada di Aceh tidak dapat dipercaya,” ujarnya. (Yuswardi A. Suud – Tempo News Room)

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

1 menit lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

13 menit lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

14 menit lalu

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

Satu unit minibus yang melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu tertabrak KA Pandalungan relasi Gambir-Jember

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

16 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

18 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

19 menit lalu

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

Jadon Sancho diharapkan kembali tampil gemilang pada laga leg kedua Liga Champions antara PSG vs Borussia Dortmund.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

19 menit lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

20 menit lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya