Pemalsu Identitas Fathur Rohman Al-Ghozi Dibayar Rp 60 Ribu
Reporter
Editor
Jumat, 18 Juli 2003 09:39 WIB
TEMPO Interaktif, Sragen:Fathur Rohman Al-Ghozi yang ditangkap Filipina dengan tuduhan terlibat terorisme, ternyata hanya mengeluarkan Rp 60.000 untuk mendapat dokumen jati diri palsu sebagai warga Desa Sidokerto, Kabupaten Sragen, awal Januari 2000. Dokumen itu sebagai bekal pemuda asal Kabupaten Madiun tersebut untuk mengurus paspor ke Kantor Imigrasi Solo. Camat Plupuh, Sarwoko, menyatakan telah ‘memeriksa’ Suroto selaku Kepala Desa Sidokerto yang mengeluarkan KTP sementara, kartu keluarga, surat pengantar bekerja dan sejumlah dokumen lain atas nama Rony Azad bin Ahmad, identitas palsu Fathur. "Suroto mengaku mengeluarkan surat-surat keterangan itu. Ia mendapat imbalan Rp 60 ribu. Saat itu Rony juga sering menginap di rumah Suroto di Dusun Pencol," jelas Sarwoko di Kantor Kecamatan Plupuh, Sragen, Sabtu (26/1) pagi. Pelaksana Harian Kepala Imigrasi Solo, Dedi Setiana, mengaku mengeluarkan paspor atas nama Rony Azad bin Ahmad. Foto Rony persis Fathur. Dalam pengajuan paspor, Rony beralat di Dusun Pencol, Desa Sidokerto. Dalam kartu keluarga, ayahnya tercatat bernama Ahmad dan ibunya Siti. Paspor bernomor AC 324870 itu dikeluarkan 14 Agustus 2000, berlaku hingga 14 Agustus 2005. Sarwoko mengungkapkan Suroto mengenal Fathur lewat perantara bernama Wawan yang kerap ditemui di Kantor Imigrasi Solo. Tapi, Suroto mengaku tidak tahu apakah Wawan pegawai imigrasi atau makelar. Sekretaris Desa Sidokerto, Sumarmo, membeberkan kepala desanya itu sering membuat dokumen palsu yang dipesan PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) untuk pengiriman pekerja ke luar negeri. (Imron Rosyid - Tempo News Room)
Berita terkait
Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?
27 detik lalu
Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?
Pemerintah memundurkan tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari sebelumnya 17 Oktober 2024 menjadi 2026. Kenapa?