Universitas Brawijaya Bangun Rumah Sakit Rp 600 Miliar
Reporter
Editor
Selasa, 16 Juni 2009 11:29 WIB
TEMPO Interaktif, Malang: Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, membangun rumah sakit bertaraf internasional senilai Rp 600 miliar.
Rumah sakit yang akan diberi nama Rumah Sakit Akademik Universitas Brawijaya ini akan difungsikan sebagai rumah sakit pendidikan dan riset. "Juga akan melayani pengobatan umum," kata Rektor Universitas Brawijaya Yogi Sugito, Selasa (16/6).
Selama ini Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang sebagai tempat praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran. Namun, karena jumlah mahasiswa Fakultas Kodekteran terus bertambah, Rumah Sakit Syaiful Anwar tak mampu lagi menampung mahasiswa praktik.
Untuk mengatasinya, Universitas Brawijaya mengalihkan sebagian mahasiswa berpraktek di Rumah Sakit dr Sadono Madiun. "Jika rumah sakit sudah beroperasi, UB tak perlu repot mencari rumah sakit lain," ujar Yogi.
Menurut Yogi, dana Rp 600 miliar tak hanya untuk pembangunan gedung semata. Namun juga untuk pengadaan peralatan medis. "Bahkan, sebagian besar dana terserap untuk pembelian peralatan medis," ujar dia. "Peralatan medisnya bakal canggih untuk menunjang riset."
Rumah sakit yang dibangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara selama tiga tahun direncanakan akan mulai dioperasionalkan pada 2011. Dibangun di kawasan Jl Soekarano Hatta Kota Malang, rumah sakit dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare.