Krisis Ambalat, Malaysia Ingin Ulang Sukses Rebut Sipadan dan Ligitan

Reporter

Editor

Rabu, 3 Juni 2009 06:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia diminta menjalankan prinsip efektifitas guna merespon sengketa blok Ambalat. “Jangan sampai kejadian Simpadan dan Ligitan terulang,” ujar Ahli Hukum Internasional Universitas Gadjah Mada, Sigit Riyanto, ketika dihubungi.

Sigit menerangkan, prinsip efektifitas dapat dilakukan dengan menunjukkan simbol-simbol kedaulatan negara di sekitar perairan tersebut. Hal itu bisa ditunjukkan dengan mengintensifkan patroli atau mengerahkan segala sumber daya yang ada di sekitar wilayah perairan Ambalat.

“Sumber daya yang dimiliki saat ini belum maksimal. Masalah inilah yang saya kira tengah dimanfaatkan oleh pihak Malaysia, karena Sipadan dan Ligitan dahulu bisa lepas karena kita mengabaikan prinsip tersebut,” ujarnya.

Sigit menerangkan, wilayah Ambalat saat ini memang masih dalam tahap status quo (didiamkan untuk sementara waktu). Hal itu terjadi karena kedua wilayah belum menemukan kata sepakat mengenai batas wilayah yang akan dijadikan patokan.

Persoalan muncul lantaran metodologi penentuan batas wilayah laut yang diatur dalam Konvensi 82 kerap menimbulkan persoalan, baik berdasarkan penentuan garis sama jarak atau negosiasi berdasarkan bentuk topografi dan geologis.

“Pengukuran kedua model pendekatan itu seringkali overlapping (tumpang tindih),” ujarnya. Bahkan, kata dia, penetuan batas berdasarkan aspek historis dan sosial di wilayah itu hingga kini juga belum menemukan kata sepakat.

Menurut ahli hukum internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, perairan Ambalat sebenarnya masuk dalam wilayah kedaulatan Indonesia. “Karena Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan,” ujarnya.

Dengan definisi tersebut, kata Hikmahanto, Indonesia sebenarnya dapat menarik garis batas dari pulau Karang Unarang yang terletak di tenggara Pulau Sebatik. “Sebagai pengganti garis pangkal di Pulau Sipadan dan Ligitan,” ujarnya.

Menurut Hikmahanto, kekuatan perang di wilayah Ambalat merupakan pengingkaran sikap Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ketika datang ke Indoneisa pada April lalu. “Karena saat itu dia berjanji tidak akan menggunakan kekerasan,” ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya