Evakuasi WNI dan TKI di Timur Tengah

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 15:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp 200 miliar untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI), yang berada di kawasan Timur Tengah. Evakuasi dilakukan menyusul rencana penyerangan AS ke Irak. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea, mengungkap hal itu, di Jakarta, Jumat (24/1). Dijelaskan, kebutuhan dana sebesar berdasar usulan Duta Besar RI di Arab Saudi, beberapa waktu lalu. Sebenarnya, minimal dana yang diperlukan adalah Rp 156 miliar hingga Rp 160 miliar. Namun, dana yang disediakan harus lebih besar lagi mengingat tempat evakuasi yang belum dipastikan. Nuwa Wea mengaku, pemerintah belum memiliki anggaran untuk proses evakuasi itu. "Dananya belum ada," katanya. Tetapi, ia berjanji, pemerintah akan mencarikannya dari berbagai sumber. Menteri menyebutkan, pemerintah akan mengevakuasi WNI dan TKI, terutama yang berada di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Irak. Misalnya Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait. Mereka akan diungsikan ke negara-negara terdekat lain di Timur Tengah yang dinilai lebih aman. Bila kondisi benar-benar darurat, pemerintah akan memulangkannya ke Indonesia. Cuma, Nuwa Wea pesimis pemerintah negara-negara di Timur Tengah bersedia bertanggung jawab atas keselamatan WNI dan TKI jika perang di Irak terjadi. Ia juga tidak yakin perusahaan jasa TKI (PJTKI) dan Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) akan menjamin keselamatan TKI. Seperti ditulis sebelumnya, masalah evakuasi tersebut telah dibahas di Sidang Kabinet Terbatas. Dalam urusan ini, Indonesia telah membentuk tim atau satgas yang dipimpin Widodo AS, bekas Panlima TNI. Jabatan wakil dipegang oleh pejabat dari Departemen Luar Negeri dan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Depnakertrans, I Gusti Made Arke. Saat ini, pemerintah masih terus mengevaluasi perkembangan situasi di Irak. Rencananya, Widodo akan ke Arab Saudi untuk mempelajari perkembangan di sana. Sementara, tim pemeriksa PBB direncanakan akan menyelesaikan tugas pada 27 Februari 2003, dan melaporkan hasil pemeriksaan tentang ada tidaknya senjata penghancur massal di Negeri 1001 Malam itu."Hasilnya, bisa saja AS menyerang atau tidak menyerang Irak," kata Nuwa Wea. Menurut menteri, semakin dekat tanggal 27 Februari 2003, maka pemerintah RI harus mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke negara terdekat yang aman. Nuwa Wea menyebutkan negara Dubai sebagai tujuan evakuasi. Ia menegaskan, proses evakuasi akan dilakukan sewaktu-waktu. Depnakertrans juga mengambil langkah antisipatif berupa penghentian sementara pengiriman TKI ke Timur Tengah. Aturan baru itu berlaku mulai 1 Februari 2003 hingga batas waktu yang tidak ditentukan. "Tergantung situasi di sana," kata Nuwa Wea. Diakui, keputusan penghentian TKI itu banyak diprotes oleh PJTKI, Apjati, dan sejumlah Dubes negara di Timur Tengah yang menerima TKI. "Masalahnya, bila terjadi perang dan penempatan tidak dihentikan maka jumlah TKI akan terus bertambah. Itu akan mempersulit proses evakuasi," kilah Nuwa Wea. Saat ini, terdapat 1,5 juta TKI di Timur Tengah, yang sebagian besar bekerja di Saudi Arabia. Sekitar 35.000 di antaranya berada di daerah perbatasan Irak. Indonesia rata-rata menempatkan 25.000 TKI ke Timur Tengah setiap bulannya. Akhir tahun lalu, Depnakertrans memulangkan lebih dari 3.500 TKI bermasalah dari Timteng. Nuwa Wea menyarankan, sembari menunggu kondisi aman, PJTKI diminta untuk meningkatkan pelatihan terhadap calon TKI. Namun, bila PJTKI tetap memberangkatkan, ia mengancam akan memperketat pemberangkatan itu, yaitu hanya TKI yang benar-benar bisa berbahasa Arab atau Inggris. "Bila tidak, saya larang," tandasnya. Senin pekan depan, rencananya, Nuwa Wea akan bertemu dengan perwakilan negara Timur Tengah di Jakarta, PJTKI, dan Apjati untuk membicarakan masalah tersebut. "Di Irak tidak ada lagi penempatan TKI, yang ada hanya aparat KBRI dan keluarganya, serta sejumlah WNI yang benar-benar diperlukan. Jumlahnya, menurut Deplu, sekitar 5.000 orang," papar Nuwa Wea. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

Peserta UTBK SNBT 2024 di Unej Dilarikan ke RS, Pingsan Akibat Asam Lambung

3 menit lalu

Peserta UTBK SNBT 2024 di Unej Dilarikan ke RS, Pingsan Akibat Asam Lambung

Seorang peserta tak bisa melanjutkan tes UTBK SNBT lantaran pingsan akibat asam lambung.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

16 menit lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

21 menit lalu

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

Barcelona dipastikan tanpa gelar musim ini setelah Real Madrid menjuarai La Liga 2023/2024 dengan empat laga tersisa. Apa kata Xavi Hernandez?

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

31 menit lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

32 menit lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

33 menit lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024

40 menit lalu

Mengenal Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024

Salah satu hal yang perlu diketahui peserta adalah sistem pembobotan nilai UTBK 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

46 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

46 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Buat Kejutan, Kalahkan Jakarta STIN BIN 3-2

54 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Buat Kejutan, Kalahkan Jakarta STIN BIN 3-2

Tim bola voli putra Palembang Bank SumselBabel membuat kejutan dengan mengalahkan tim bertabur bintang Jakarta STIN BIN di Proliga 2024.

Baca Selengkapnya