Rumah Sakit Sanglah Gelar Ritual Pelepasan Jenasah Korban Bom

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 11:27 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, Bali, Kamis siang melakukan upacara pralina atau pelepasan untuk memutuskan hubungan jenasah korban bom Bali dengan rumah sakit dan pemerintah. Upacara ritual Hindu yang dipimpin Ida Pedanda Wayahanbun dari Grya Sanur, Pejeng-Gianyar, itu dilaksanakan terhadap enam jenasah sisa identifikasi Tim Forensik Bom Bali. Keenam korban tersebut adalah Ketut Sumerawat, Made Mertana, Kadek Ngartina, Nyoman Mawa, Made Sujana, dan Gde Badrawan. Upacara ritual pralina yang diikuti dengan proses kremasi itu dibagi dua tahap. Pertama, jenazah Ketut Sumerawat asal Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan Made Mretana asal Marga-Tabanan dilaksanakan Kamis. Kedua, empat jenazah lainnya, Kadek Ngartina, Nyoman Mawa, Made Sujana, dan Gde Badrawan dikremasi Jumat (24/1). Direktur Rumah Sakit Sanglah, dr. Lanang Rudiartha, mengemukakan kapasitas alat kremasi di krematorium Mumbul, Nusa Dua, memiliki kapasitas dua mayat dengan kemampuan dua jam. Karena waktunya tidak mengizinkan, hari ini hanya dua jenasah. Besok dilanjutkan empat jenasah, mulai pagi, kata dia Kamis (23/1) sore. Menurut dia, upacara pralina ini sudah mendapatkan persetujuan dari pihak sulinggih dan keluarga korban. Pihak rumah sakit dan pemerintah ingin segera mengakhiri persoalan korban atau jenasah yang masih berada di kamar mayat, kata dia, karena pihak keluarga tidak mengambilnya dengan alasan sudah melakukan upacara di rumahnya masing-masing. Alasan tersebut juga disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali, I Gede Nurjaya. Dengan upacara pralina tersebut, artinya hubungan khususnya jenasah korban bom Bali antara pihak rumah sakit dan pemerintah dengan keluarga korban terputus. Hubungan di sini lebih ke sifat antara skala dan niskala, katanya. Menurut kepercayaan Hindu di Bali, Nurjaya menjelaskan, pembakaran jenazah harus disertai dengan upacara ritual. Demikian juga terhadap enam jenasah yang tidak diambil keluarganya di Rumah Sakit Sanglah dengan alasan sudah dilakukan upacara ritual di rumahnya masing-masing. Prosesi pralina jenasah tersebut diawali dengan upacara penyucian oleh Ida Pedanda Wayahanbun dan dilanjutkan persembahyangan bersama yang intinya mengantarkan korban ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi. Kemudian dilanjutkan proses kremasi. Puncak acaranya akan dilakukan Sabtu (25/1) di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali, berupa nganyut atau larung dan prosesi pegatan atau pemutusan hubungan antara pihak rumah sakit dan jenasah yang selama ini disimpan di sana. (Alit Kertarahardja-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

56 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya