TEMPO Interaktif, Bengkulu:Sebanyak 125 unggas di Desa Taba Terunya, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah-Bengkulu, mati mendadak. Meski begitu, tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Bengkulu belum bisa memastikan kematian unggas tersebut lantaran virus flu burung. "Bangkai hewan sudah membusuk, sehingga tidak bisa dilakukan tes cepat terhadap unggas yang mati," kata koordinator Local Desease Control Center Emran.
Besok dia berencana mengambil sampel darah ayam yang sehat untuk diteliti di Bandar Lampung, "Mudah-mudahan dalam tiga hari hasilnya sudah keluar," ujarnya. Untuk meneliti kasus ini, Dinas Peternakan menerjunkan dua tim.
Kematian unggas sudah terjadi sejak seminggu lalu. Namun karena di sana belum terbentuk Tim Gerak cepat Flu Burung, Emran terlambat menerima laporan. "Banyak warga yang tidak tahu harus melapor ke mana dan apa saja yang harus dilakukan jika terjadi kematian unggas mendadak," katanya.
Akibatnya banyak bangkai ayam dan bebek yang mati dibuang sembarangan ke aliran sungai atau kolam. Bengkulu termasuk dalam wilayah kategori tertular Virus Flu Burung, khususnya dari Sumatera Barat, karena banyak ayam jenis petelur yang masuk dari propinsi tersebut. "Harganya murah dan banyak dibeli untuk acara pesta," tutur Emran.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
6 hari lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.