633 Guru Bantu di Banten Gagal Jadi Pegawai Negeri

Reporter

Editor

Rabu, 28 Januari 2009 17:53 WIB

TEMPO Interaktif, Serang: Sebanyak 633 guru bantu gagal jadi pegawai negeri sipil akibat kesalahan data pengajuan yang diajukan dinas pendidikan kabupaten/kota di Banten.

"Dari 786 guru bantu di Provinsi Banten, hanya 153 orang yang terdata dalam data base Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk diangkat menjadi PNS pada 2009," kata Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banten, Dadang Kartasasmita, kepada wartawan, Rabu (28/1).

Dia menyatakan, seharusnya pada tahun ini semua guru bantu di Banten diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Dadang menilai ada dugaan manipulasi data yang telah diajukan oleh dinas pendidikan di Banten. "Padahal kuotanya sesuai dengan keberadaan guru bantu di Banten," katanya.

Menurutnya, komisinya di DPRD Banten akan mendatangi setiap dinas pendidikan kabupaten/kota se-Banten untuk meminta data guru bantu yang belum terdaftar.

Dari hasil koordinasi dengan Departemen Pendidikan Nasional, kata Dadang, justru banyak nama yang bukan termasuk guru bantu malah yang terdaftar sebagai calon pegawai negeri. "Saya menilai data guru bantu ini telah dimanipulasi," katanya.

Dadang mengatakan bila persoalan guru bantu itu tidak diselesaikan pada tahun ini, maka akan menjadi masalah bagi daerah. Sebab, kata dia, pada tahun 2010 mendatang tidak ada lagi pengangkatan guru bantu menjadi pegawai negeri. Jika masih ada guru bantu yang masih belum diangkat, maka gajinya akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Mahmudi Marua mengatakan, masalah guru bantu merupakan kewenangan kabupaten/kota. "Provinsi tidak ada keterlibatan dalam mengurus masalah data guru bantu," ujarnya.

Mengenai guru bantu yang diduga salah pendataan, Mahmud mengatakan itu merupakan guru yang usianya di atas 35 tahun. "Jadi itu bukan kesalahan data," kata dia. Meski demikian, dia berjanji akan melihat lagi data guru bantu yang diajukan tersebut. Jika ada kesalahan, "akan kami perbaiki," ujarnya.

MABSUTI IBNU MARHAS

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

8 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

27 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

31 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

38 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

51 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

4 Maret 2024

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

4 Maret 2024

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

4 Maret 2024

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

4 Maret 2024

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

4 Maret 2024

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya