TEMPO Interaktif, Jakarta:Hanya 10 persen Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) di seluruh Indonesia yang sehat. Karena itu, Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Kumala Siregar, seusai bertemu Presiden Megawati Soekarnoputri, Senin (21/1) siang, minta pemerintah merestrukturisasi utang anggotanya yang mencapai Rp 4 triliun. Kumala bahkan menganalogikan, “Selebihnya sudah sakit bahkan ada yang perlu di-infus.” Akibatnya, katanya, “Saat ini banyak sekali PDAM yang terancam tidak mampu membayar utangnya.” Untuk itu, ia mengusulkan, agar restrukturisasi itu dilakukan case by case,karena masalah yang dihadapi berbagai PDAM berbeda-beda. Masalah yang dihadapi PDAM, katanya, karena berbagai penundaan kenaikan tarif air minum di berbagai daerah. Padahal seharusnya tarif tersebut naik setiap dua tahun. Penundaan itu terjadi karena banyaknya protes masyarakat. Namun, di sisi lain, perusahaan mengalami dilema karena saat ini bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik telah mengalami kenaikan. “Padahal usaha kami sangat bergantung pada dua hal itu,” imbuhnya lagi. Hal lain yang semakin menyulitkan PDAM adalah keharusan menyetor kepada kas di daerah. Daerah menganggap PDAM sebagai salah satu perusahaan daerah yang harus menyumbang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Akibatnya perusahaan menjadi semakin mengkurus,” ungkap Kumala prihatin. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)
Berita terkait
Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka
3 menit lalu
Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka
Real Madrid berhasil merebut gelar juara Liga Spanyol (La Liga) ke-36, Sabtu, 4 Mei 2024. Ini lima faktor kunci penentu keberhasilan mereka.