Pemerintah Dinilai Abaikan Kasus Trisakti

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2008 20:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan respons negara dalam penyelesaian kasus hak asasi manusia masih rendah. Menurut Ketua Komisi Ifdhal Kasim, beleid hak asasi yang dibuat pemerintah bersama parlemen belum diimbangi dengan penegakannya.

"Terutama dalam pengungkapan kebenaran, pemberian keadilan bagi korban, dan perlindungan bagi kelompok yang rentan," kata Ifdhal saat membacakan catatan akhir tahun Komisi di kantornya, Selasa (9/12).

Menurut Komisi, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat berhasil mengolkan satu aturan yang memberikan penghormatan dan perlindungan bagi setiap warga negara. Beleid yang dimaksud adalah Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Kendati demikian, menurut Komisi, pada tahun ini juga terbit Undang-Undang Pornografi yang justru mengurangi kebebasan dan penghormatan bagi warga negara.

Komisi mencatat kemajuan hak asasi di Indonesia tahun ini masih dihadang oleh perilaku kekerasan kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas tertentu. "Misalnya, kekerasan dan penyerangan terhadap aliran Ahmadiyah, Jamaah al-Qiyadah, Gereja Tani Mulya, dan Gereja Kristen Dayeuh Kolot," kata Ifdhal.

Ifdhal melanjutkan, sampai akhir tahun ini, ada tujuh hasil penyelidikan Komisi yang menumpuk di Kejaksaan Agung. Ketujuh kasus itu adalah kasus penembakan mahasiswa Trisakti, kerusuhan Mei 1998, Semanggi I dan II, Wamena, Wasior, dan penculikan aktivis 1997-1998. "Perlu ada keputusan politik untuk membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc," ujarnya.

Selain itu, kasus Lapindo, perlindungan buruh, dan pelaksanaan eksekusi terpidana mati yang gencar dilakukan Kejaksaan akhir-akhir ini, menjadi catatan Komisi di tahun ini. Terutama mengenai eksekusi mati, Komisi menganjurkan agar pemerintah mengajukan moratorium eksekusi. "Selama aturan eksekusi belum dihapus, pemerintah harus menangguhkan eksekusi terpidana mati," ujar Ifdhal.

ANTON SEPTIAN
HAM

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

6 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

17 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

45 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

50 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

51 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

56 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

58 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya