TEMPO Interaktif, Jakarta:
Pengosongan pemukiman purnawirawan TNI di Komplek Bata Jalan Putri Hijau Medan tadi pagi berlangsung rusuh, Ibu-ibu rumah tangga tampak histeris saat peralatan berat merobohkan rumah semi permanen yang selama ini mereka tempati.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Letnan Kolonel Caj Asren Nasution, di lokasi pemukiman menyatakan, perobohan rumah milik keluarga purnawirawan dilakukan atas aset milik Kodam I Bukit Barisan yang telah diruislag dengan PT Citra Agung Sejahtera, berdasarkan surat perintah Kepala Staf Angkatan Darat, pada 1997.
"Ini pengosongan dan penertiban bukan penggusuran," kata Asren. Saat ditanya lahan yang diruislag kepada PT Citra Agung Sejahtera akan dimanfaatkan untuk apa? Asren hanya menjawab. "Itu saya tidak tahu."
Dari 94 kepala keluarga, 38 kepala keluarga hingga siang kemarin masih bertahan di lokasi penggusuran. Susi, anak purnawirawan, gamang karena rumah yang tempatinya bersama almarhum orang tuanya, dari 1961, kini rata dengan tanah.
"Saya tidak tahu tinggal di mana. Kami akan dirikan tenda di sini," ujar Susi. Perwakilan warga Komplek Bata, (Purn) TNI. Kasmar Bono meminta militer memberikan uang tali asih (uang pindah)," ujarnya. Saat ditanya berapa uang pindah yang wajar, Bono menjawab, "Rp 100 juta."
Lahan yang dikosongkan itu seluas 29.498 meter per segi. Sejak 1960-an, lahan itu telah ditempati oleh keluarga purnawiran Tentara Nasional Indonesia, Angkatan Darat. Selama proses pengosongan lahan, puluhan personil TNI AD dari Bataliyon Zeni Tempur, Kavaleri, Kodam I Bukit Barisan, dan Denpom Kodam I Bukit Barisan, tampak menjaga di pintu masuk lokasi tersebut. Wartawan yang hendak meliput acara tersebut diminta menunjukkan kartu tanda pengenal.
Soetana Monang Hasibuan