TEMPO Interaktif, Malang: Sekitar seribu petani di wilayah pusat peternakan sapi perah Kabupaten Malang tidak lagi menanam padi dan lahannya digunakan untuk menumbuhkan rumput gajah (Pennisetum pupureum).
Sukiyanto, Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Kecamatan Ngantang, satu dari tiga kecamatan yang banyak penanam rumput gajah selain Pujon dan Kasembon, pada Minggu (31/8), mengatakan, "Keuntungan yang kami dapat (dari padi) tidak sebanding dengan biaya produksi dan perawatan yang kami keluarkan."
Ia memberi gambaran, setiap panen padi yang empat bulan sekali, petani mendapatkan rata-rata Rp 12 juta per hektare. Sedang menanam rumput gajah, panenan bisa 40 hari sekali dengan keuntungan paling tidak Rp 5 juta per hektare.
Selain itu, katanya, menanam rumput gajah lebih gampang dan tidak memerlukan tenaga ekstra untuk merawat dan memupuk. Risiko gagal panen rumput gajah, yang dijual kepada para pemilik sapi, juga lebih kecil dibanding padi.
Wilayah tiga kecamatan ditambah Kota Batu, memang terkenal pusat pemeliharaan sapi perah terbesar di Jawa Timur sehingga petani yang bertanam rumput gajah tidak khawatir kehilangan pasar.
Abdi Purmono
Berita terkait
Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat
8 Juni 2022
Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.
Baca SelengkapnyaProgram Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani
9 September 2021
Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.
Baca SelengkapnyaSebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya
13 Desember 2018
KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat
17 Maret 2018
Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani
4 Januari 2018
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.
Baca SelengkapnyaRembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian
29 September 2017
Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah
13 September 2017
Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah
11 Mei 2017
Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani
14 Januari 2017
Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.
Baca Selengkapnya1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini
12 Januari 2017
Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.
Baca Selengkapnya