Sepatu Pengibar Bendera diselotip

Reporter

Editor

Minggu, 17 Agustus 2008 19:20 WIB

TEMPO Interaktif, Banyuwangi:Tujuh puluh lima anggota Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih Kabupaten (Paskibraka) memakai sepatu rusak saat menjalankan tugasnya di Lapangan Blambangan Banyuwangi. Bahkan, sepatu 12 anggota Paskibraka putri terpaksa diselotip bagian depan supaya tidak lepas saat dipakai.Sepatu selotip itu telihat mencolok saat mereka berbaris dihadapan peserta upacara. Selotip dari jenis kain berwarna kuning itu, dipakai seperti tali pengait di bagian depan. Rupanya sepatu selotip itu tak menyulutkan tugas mereka mengibarkan bendera. Sersan Kepala Misdari, pelatih Paskibraka mengeluhkan pengadaan sepatu tahun ini. Menurut dia, sepatu Paskibraka itu baru tersedia Sabtu sore. Itupun jumlahnya baru 63 dari 75 buah. Saat dipakai gladi bersih, sepatu-sepatu itu jebol pula. Setelah dicek, ternyata sepatu yang harusnya bermerk Kowad dan ABRI itu ternyata imitasi. "Semuanya terpaksa dilem," kata Misdari, Minggu (17/8).Karena sepatu masih kurang, akhirnya 12 sepatu untuk anggota putri, kata Misdari, baru beli pada Minggu kemarin. Eee, saat dibuat berlatih sejenak, pengait sepatu copot. "Akhirnya kami selotip," katanya.Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial, Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Banyuwangi, Setyo Harsono mengaku malu dengan peristiwa itu. Ia akan memberikan sanksi pada CV Arista sebagai pemenang tender pengadaan sepatu Paskibraka sebesar Rp 75 juta. Rekanan menawarkan harga Rp 49 juta untuk pengadaan sepatu itu. "Acara kenegaraan justru memalukan," ujarnya.Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestai sendiri mengaku tidak melihat sepatu berselotip itu. Namun ia berjanji akan menindaklanjuti temuan itu.Tempo belum berhasil menghubungi CV Arista selaku pemenang tender pengadaan sepatu bagi Paskibraka. IKA NINGTYAS

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya