TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar menjamin aliran lumpur yang digelontorkan melalui tiga desa di luar peta terdampak tidak akan mencemari Kali Porong. Membebaskan lahan di Kedung Cangkring, Besuki dan Penjarakan, menurut Rahmat, adalah solusi sebelum terjadi bencana yang lebih besar. "Itu sudah force majeur (keadaan memaksa). Sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Kali Porong itu solusi," kata dia sebelum rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Kamis (28/2). Keputusan untuk membebaskan tiga desa dengan penduduk sekitar 10 ribu orang itu, Rahmat menyebutnya sebagai solusi. Desa yang terletak antara kolam lumpur dan Kali Porong selama ini menjadi kendala aliran lumpur ke sungai karena permukaan tanah yang lebih tinggi. Dengan pembebasan lahan, penggelontoran lebih lancar. "Mengalirnya gak akan seperti air bah kok," katanya. Ia juga memastikan kawasan muara kali Porong juga tidak akan terkontaminasi kandungan dalam lumpur. "Itu sudah saya cek," katanya. Terkait dugaan kandungan lumpur yang akan mencemari tambak di muara kali, menurutnya, Kementrian Lingkungan Hidup dan Institut Teknologi Surabaya, sudah mencari jalan keluar. Pemerintah akan membangun kompleks pertambakan baru sebagai pengganti. "Luasnya mencapai 15 km," katanya. Ninin Damayanti