TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan kepada masyarakat sekitar pantai dan nelayan, agar waspada menghadapi gelombang pasang.Menurut Tyar Prasetyo, Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Yogyakarta, peningkatan gelombang pasang itu terjadi antara tanggal 9 hingga 18 Februari mendatang, dan terjadi di sepanjang pantai selatan Indonesia.Gelombang tinggi itu, kata Tyar, diperkirakan sampai di atas tiga meter, terjadi di Selat Sunda, pantai selatan Jawa hingga Laut Flores. Bahkan ada beberapa lokasi pantai Jawa Timur yang ketinggiannya mencapai empat sampai lima meter. “Ini tentu berbahaya bagi pelayaran,” katanya.Terkait dengan masalah itu, BMG akan terus melakukan pemantauan lewat satelit dan melakukan koordinasi dengan tim SAR, khususnya di pantai selatan Yogyakarta. Peningkatan tinggi gelombang laut dan badai, menurut Tyar, terjadi jika tekanan angin di bawah 900-1000 mph. “Tinggi gelombang bisa terjadi karena munculnya badai, bisa juga karena tekanan arus laut yang menguat,” katanya.Hal lain yang berkaitan dengan cuaca, kata Tyar, yakni curah hujan dan angin. Menurutnya, hingga Maret nanti curah hujan dan angin kencang di Yogyakarta masih akan terus terjadi.Menjelang masuk musim pancaroba ini, karakter cuaca yang terjadi di Yogyakarta memang cukup unik. Kalau dulu hujan selalu terjadi pagi atau siang hari, kini hujan kebanyakan terjadi pada sore, malam bahkan menjelang pagi.LN Idayanie