TEMPO Interaktif, Solo:Sejumlah daerah yang lahan pertaniannya terkena banjir luapan Bengawan Solo beberapa waktu lalu menerima bantuan benih dari Departemen Pertanian. Tidak hanya petani yang lahannya mengalami puso, tetapi juga yang rusak sebagian karena tergenang banjir."Di Sragen ada 7.300 hektare lahan yang puso, seluruhnya mendapatkan bantuan benih padi sebanyak 185,6 ton," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Haryoto, saat dihubungi, Senin (4/2).Menurut Haryoto, pihaknya kembali mendapatkan tambahan bantuan benih sebanyak 40 ton untuk dialokasikan kepada petani yang tanamannya tidak sampai puso, tetapi rusak karena tergenang. Banjir akhir Desember lalu menggenangi 10 ribu hektare lebih areal pertanian padi di daerah itu. Sebagian besar, yakni 7.300 hektare, puso. Meski demikian, Haryoto yakin target produksi sebanyak 440 ribu ton tahun 2008 tetap tercapai."Dari 38 ribu hektare tanaman padi, memang ada 7.300-an hektar yang puso, tetapi bukan berarti terjadi penurunan produksi, karena mereka tetap akan bisa panen, hanya saja terpaksa tertunda," kata dia.Dengan adanya bantuan tambahan sebanyak 40 ton benih padi tersebut, petani yang tanamannya rusak tetapi tidak puso itu diharapkan bisa melakukan tambal sulam. "Sehingga tidak terjadi penurunan produksi," ujarnya.Bantuan benih untuk korban banjir juga diberikan kepada petani di Kabupaten Klaten. Di daerah ini sebanyak 3.224 orang menerima bantuan benih sebanyak 30 ton yang baru akan didistribusikan pekan depan.Menurut Kepala Dinas Pertanian Klaten, Sri Mulyaningsih, akibat banjir, seluas 1.603 hektare tanaman padi terendam banjir dan 1.200 hektare di antaranya puso. "Untuk petani yang gagal panen, kami mengajukan bantuan benih dan pupuk. Tapi, dari Departemen Pertanian bantuan yang turun hanya benih," ujarnya.Imron Rosyid
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
20 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.